Dakwah Thoriqoh Kita


Dakwah Thoriqoh Kita


Oleh KH Tubagus  Sehabudin Assa'idy adalah Mudir JATMAN Wustho Banten dan Pengasuh Pesantren Daarussa'adah Jatiuwung Kota Tangerang Banten

Apa bedanya dakwah orang Thoriqot dengan yang tidak berthoriqot. Pertanyaan ini sekilas sederhana. Namun ternyata bermakna sangat dalam.

Dalam Thoriqot ada aturan yang jelas. Tidak setiap orang memiliki hak untuk mentalqin. Hanya orang-orang tertentu saja yang berhak mentalqin yaitu murid yang sudah mendapatkan mandat dari Guru Mursyid.

Aturan baku di semua thoriqoh ini menjelaskan kepada kita bahwa untuk mentalqin atau mengajak orang untuk berdakwah atau berdzikir haruslah yang memiliki kapasitas Ruhani yang sudah mendapatkan stempel dari Guru Mursyid. 

Dalam Thoriqoh, Guru Mursyid memiliki peran yang sangat penting. Terutama dalam mendidik ruhani para murid agar tetap berkekelan hatinya kepada Allah SWT.

Guru Mursyidlah yang paling bertanggung jawab terhadap perjalanan Ruhani sang murid. Tidak ada Guru Mursyid sejati yang merugikan murid. Guru Mursyid siap berkorban untuk para murid-muridnya sampai wushul ke Allah SWT. 

Adalah kebohongan nyata bila mengaku Guru Mursyid tapi tidak mencerminkan akhlaq yang mulia. Sebab Guru Mursyid merupakan suri tauladan yang menjadi "blue Print" para murid.

Memang betul Guru Mursyid adalah manusia biasa seperti para murid. Namun Guru Mursyid sudah wushul Ke Gusti Allah SWT. Itu artinya beliau diberikan pengetahuan bagaimana bisa membimbing manusia agar kembali kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Menciptakan segala sesuatu. Dan Guru Mursyid juga diberikan pengetahuan untuk mengajarkan kepada manusia agar tetap hatinya berkekelan kepada Allah SWT.

Dakwah Thoriqoh harus disampaikan oleh orang-orang yang sudah wushul. Tidak boleh sembarang. Bagaimana mungkin orang yang tidak pernah wushul kepada Allah SWT bisa mengajak manusia untuk kembali kepada Allah?

Tentu saja hal itu sangat mustahil. Dan sangat merusak dampaknya. Cobalah sedikit kita merenungkan kerusakan sosial yang ada di masyarakat kita, bukankah orang-orang yang mengaku-ngaku pendakwah memiliki kontribusi besar dalam kerusakan sosial ini?

Kita bisa melihat di medsos bagaimana para pendakwah saling caci maki sesama umat manusia. Dakwah macam apa ini? Mana mungkin dakwah yang dipenuhi rasa kebencian bisa melahirkan cinta kasih di masyarakat. Itu impossible.

Oleh karenanya, menurut penulis dakwah Thoriqoh yang saat ini berhimpun di JATMAN atau di organisasi Thoriqoh lainnya ayo kita bergandengan tangan menyelamatkan umat manusia dari tebaran kebencian dengan topeng dakwah.

Insyaallah kita bisa...Amin.

Post a Comment

أحدث أقدم