Mendoakan Pemimpin, Kewajiban kita sebagai Rakyat
Oleh Haji Raden Andre, Ketua Komite Sekolah SMAN 12 Jakarta Timur
Sebagai bangsa yang percaya pada Tuhan, bangsa Indonesia wajib mensyukuri apapun nikmat yang Tuhan berikan kepada kita sebagai bangsa.
Salah satu nikmat yang sering kita lalaikan adalah nikmat adanya Pemimpin Bangsa. Mengapa? Sebab tanpa adanya Pemimpin Bangsa pasti bangsa kita tidak bisa melakukan pembangunan yang bermanfaat buat rakyat. Pasti bangsa kita akan mudah dipecah-belah oleh pihak luar yang ingin menguasai kekayaan bangsa kita. Dan bisa saja bangsa kita akan punah dalam Peradaban dunia.
Tugas Pemimpin itu sangat berat. Resiko terbesarnya masuk neraka. Begitu juga peluang terbesarnya masuk surganya. Oleh karenanya, ketika dipercaya oleh rakyat untuk menjadi pemimpin tidak aji mumpung. Tahu dan sadar bahwa jabatan ini hanya sementara dan akan meninggalkan kita bila waktunya tiba.
Menjadi pemimpin haruslah Waskita. Tahu arah kemana bangsa ini mau dibawa. Sebagai pemimpin bangsa tentu saja, sang pemimpin harus memiliki mimpi besar, tenaga besar dan power yang besar agar bisa menggerakkan semua potensi yang dimiliki bangsa dapat bermanfaat bagi kehidupan bangsa dan negara.
Menggerakkan bangsa adalah membangun peradaban. Bangsa yang bergerak maju sesungguhnya sedang membangun peradaban bangsa masa depan. Maka seorang pemimpin harus mampu memajukan kehidupan rakyatnya. Mensejahterakan kehidupan rakyatnya dan membahagiakan kehidupan rakyatnya. Tanpa mampu melakukan hal tersebut boleh dikata pemimpin itu telah gagal menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
Sebagai rakyat tugas kita lebih sederhana. Yaitu mendoakan agar pemimpin kita dimaafkan dari segala kesalahannya, kekhilafannya dan diampuni segala dosa-dosanya. Tidak hanya itu, kita pun sebagai rakyat wajib mendoakan agar pemimpin kita diberikan hidayah dan Taufik agar mampu memimpin bangsa di jalan yang benar sesuai dengan konstitusi dan UU agar bangsa ini berjalan dalam rel cita-cita kemerdekaan Bangsa Indonesia. Merdeka.
إرسال تعليق