Inspirasi di Hari Ayah "Maafkan Aku Yang Tak Bisa Membuat Mu Sempurna"



Inspirasi di Hari Ayah


"Maafkan Aku Yang Tak Bisa Membuat Mu Sempurna"

Keriputnya pipi menjadi sebuah pertanda bahwa mungkin hari esok tak lagi mampu memberikan kontribusi positif terhadap kelangsungan hidupnya.Gundah terus memacu pilu, apakah esok hari aku masih bisa jadi kebanggaan bagi si manis yang terus menerus memanggil ku dengan segudang harap agar aku mampu menjadi benteng kokoh untuk mereka kelak.

Anak Ku,maafkan Ayah mu yang tak mampu memberi dan menjadikan Mu sebagai Anak yang Sempurna seperti layaknya anak lainnya.sebenarnya keterbatasan ini tak pernah Aku inginkan, tetapi jalan ini harus diarungi meski derai air mata terus bercucuran walau tersembunyikan dibalik lemahnya langkah,menandakan bahwa gagah ku tak seperti dulu.

Di pertigaan malam rintihan ngilu sering muncul dari mulut ku, lelah ku begitu besar,bahkan ragu selalu mengikuti ku, "mampukah esok hari aku berjuang melawan kerasnya kehidupan?!!!. namun tetap saja upaya tegar harus ditanggungkan,asal kalian tersenyum riang..

Kini aku merasa papa, dan kini tinggal menunggu waktunya, cahaya Ku semakin senja, laksana bulan yang tinggi diatas kayangan, hidup tak karuan, berkecamuk dalam pikiran, adakah akhir dari sebuah penantian, yang berharap bisa menyempurnakan hidup mu dimasa depan.

Perjuangan panjang ini tidak lagi indah, seperti serpihan kaca berserakan dimana-mana,meski kecil menimbulkan perih, tertancap dalam di waktu senja,sesal kemudian tiada berguna, menambah perih didalam Sukma

Satu yang ku pinta, jangan sesali bahwa engkau telah pernah menjadi milikku, yang tak bisa jaga penuh, seperti harap mu yang telah memiliki Ku, karena tuna ku di hari ini.

Anak Ku...jangan engkau mau menjadi Emas,tetapi jadilah Tanah.meski Emas logam mulia yang digemari,tetapi Ia hanya dimiliki sebahagian kecil Manusia, sementara,meski kasta tanah dinilai paling rendah namun ketahuilah,Ia mampu memberikan penghidupan bagi mereka yang mengagumi keindahan Emas.Begitu juga dengan Ayah Mu ini... meskipun Aku dinilai rendah, tetapi setidaknya Aku telah mampu memberikan penghidupan kepada mu hingga kini yang terus berjuang dan terus berjuang hingga hayat dan jasadku menyatu bersama Tanah...

"Selamat Hari Ayah,dan Semoga tidak Perhan Malu Berayahkan Aku hingga ajal ku menjemput Ku Kelah."

#Penasakti.

Post a Comment

أحدث أقدم