Iblis vs Adam alaihissalam : Konflik Politik Sepanjang Masa



Iblis vs Adam alaihissalam : Konflik Politik Sepanjang Masa

Penulis Soleh, Pembelajar Filsafat dan Praktisi Agama

Dunia akan selalu ramai dengan Konflik kepentingan. Sedamai-damainya dunia tidak akan sepi dari konflik. Bila dunia  adalah cermin akherat, itu tanda di akherat pun masih penuh dengan dinamika. Tidak ada kedamaian dalam "makhluk".

Konflik "Iblis" vs "Adam" Alaihissalam akan abadi. Selama dasar-dasar konfliknya tidak terselesaikan. Kengototan Iblis menolak Adam alaihissalam menjadi Khalifah fil Ardhi menjadi sumber konflik yang terus membara. Meskipun dari pihak Adam alaihissalam tidak ada "perlawanan" sedikit pun terhadap Iblis. Malah Adam cenderung mau berkawan dengan Iblis. Tapi sikap culas Iblis yang menyebabkan Adam alaihissalam harus menerima "kenyataan pahit" "terusir" dari "Surga".

Kesabaran Adam alaihissalam menerima perlakuan culas Iblis memang sangat luar biasa. Alih-alih membalas sikap Iblis, Adam alaihissalam lebih memilih jalan kebenaran yang sudah Tuhan bentangkan. Adam alaihissalam lebih memilih "bertaubat" dari kekhilafannya dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang dilakukannya.

Sepertinya konflik Iblis dan Adam alaihissalam di alam sana ikut "turun" juga ke bumi. Seiring Posisi Adam berpindah tempat. Begitu juga Iblis yang sudah mendapatkan privilage Tuhan mendapatkan umur panjang selama Bani Adam masih ada. Itu artinya konflik masih akan terus ada dan akan terus membara dan akan terus memakan korban.

Berfikir terciptanya Perdamaian Dunia sepertinya akan sia-sia saja. Bahkan amat mustahil bisa terwujud. Sebab akar persoalan konfliknya tidak terselesaikan. 

Jangan pun konflik Iblis dan Adam alaihissalam. Konflik sesama Bani Adam saja tidak terselesaikan dengan baik. Contoh yang paling nyata adalah Konflik Palestina dan Israel, mulai dari konflik Ideologi, Tanah Air, hingga Agama. 

Dari mulai zaman Fir'aun,  masa kenabian Muhammad SAW hingga zaman modern sekarang ini. Konflik Bangsa Israel dengan Bangsa Arab tidak pernah berhenti. Mengapa? Karena dasar konfliknya tidak terselesaikan dengan tuntas.

Lalu apakah konflik Iblis vs Adam alaihissalam bisa berdamai? Atau bisa terselesaikan dengan tuntas? Rasa-rasanya masih jauh panggang dari api. Sekalipun Iblis "bersujud" di makam Adam Alaihissalam.

Bila mengaca dari Konflik Iblis vs Adam Alaihissalam, peperangan terjadi bukan karena masalah kelaparan, kemiskinan atau Sumber Daya Alam tapi karena kepentingan politik yang berbeda. 

Kita beruntung sekali, Sebab politik Bangsa kita meletakkan Politiknya atas dasar kepentingan. Selama kepentingannya bisa terakomodir dengan baik, amanlah hidup kita sebagai rakyat. Sejahterahlah para pejabat kita dan kaya rayalah para politisi kita. Begitu ceritanya.

Post a Comment

أحدث أقدم