Peran Agama dalam Membangun Karakter Personil Polri, Ustad Ibnu Berikan Pencerahan
ANEKAFAKTA.COM,Jakarta
Hari ini, Bidang Humas Polda Metro Jaya menggelar kegiatan pembinaan Rohani dengan tema "Karakteristik Menjadi Pendukung Suksesnya Pelaksanaan Tugas-Tugas Kepolisian". Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB, dengan dihadiri oleh personil yang bertugas di Bidhumas Polda Metro Jaya dengan menghadirkan pembicara terkait pembentukan karakter dan etos kerja.
Dalam Penyampaiannya, Ustad Ibnu Sebagai narasumber menyampaikan bahwa karakter yang dimiliki oleh setiap personil Polri sangat penting dalam menunjang tugas-tugas kepolisian. Karakter tersebut, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bersifat dinamis dan berkembang, sehingga tidak boleh stagnan. Narasumber juga menekankan pentingnya menempatkan tugas sebagai bagian dari ibadah, yang mampu melahirkan etos kerja, disiplin, tanggung jawab, profesionalitas, prestasi, serta keikhlasan dalam bekerja.
"Menempatkan tugas sebagai ibadah akan melahirkan banyak hal positif dalam diri setiap personil Polri, termasuk keikhlasan dan prestasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembangkan mentalitas yang bagus dalam menjalankan tugas," ujar narasumber.
Lebih lanjut, pembicara menjelaskan bahwa perubahan karakter individu bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti motivasi yang kuat, azam (tekad), dan adanya anugerah Tuhan. Keteladanan yang positif di tengah masyarakat juga dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab personil Polri. Dalam hal ini, setiap anggota Polri diharapkan menjadi contoh yang baik di ruang publik.
Ustad Ibnu, yang turut hadir sebagai pembicara dalam acara ini, juga memberikan pandangan terkait peran agama dalam membentuk karakter anggota Polri. "Karakter yang baik akan lahir ketika seseorang memiliki keimanan yang kokoh dan selalu bersyukur. Dalam Al-Quran Surat Ibrahim ayat 7 disebutkan bahwa bersyukur akan melahirkan lebih banyak keberkahan. Anggota Polri yang menganggap tugasnya sebagai bagian dari ibadah akan menjalani tugas dengan lebih ikhlas dan bertanggung jawab," ujar Ustad Ibnu.
Ia juga menambahkan bahwa setiap anggota Polri harus menyadari keterbatasan dan kelemahan manusiawi, namun tetap berusaha untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. "Kita memang manusia biasa yang memiliki kelemahan, tapi tugas kita adalah terus berusaha memperbaiki diri dan melahirkan hal-hal positif dari setiap pekerjaan yang kita lakukan," tambah Ustad Ibnu.
Tidak hanya itu, narasumber juga menekankan pentingnya menghindari perilaku menyimpang atau tindakan yang bertentangan dengan ketentuan. Diskresi yang dilakukan oleh anggota Polri harus berdasarkan kepentingan organisasi, kesatuan, dan fungsi Polri, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Di akhir sesi, narasumber mengingatkan bahwa rasa syukur dalam kehidupan dapat membantu setiap individu menjalankan tugas dengan lebih baik. "Orang yang bersyukur akan melahirkan karakter yang baik dan mendapatkan lebih banyak keberkahan dalam hidupnya," tutup narasumber, mengutip Al-Quran Surat Ibrahim ayat 7.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta antusias bertanya tentang penerapan karakter positif dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota Polri. Humas Polda berharap kegiatan pembinaan ini dapat terus memotivasi personil Polri untuk mengembangkan karakter yang baik dan menjadi teladan bagi masyarakat.
إرسال تعليق