Anis Bikin Partai, Anis harus siap "di-Anas-kan"
Oleh Kang Shood, Analis Sosial Politik Kampung
Tidak ada pilihan mudah, bila Anis Baswedan ingin kekuasaan, ya memang harus total terjun di politik. Tidak bisa hanya mengandalkan citra diri orang baik, cerdas, santun dan bersih. Apalagi hanya mengandalkan elektabilitas survei dari lembaga survei politik.
Terbukti semua embel-embel tersebut tidak berguna sama sekali. Gagalnya Anis mendapatkan tiket Pilgub DKJ Jakarta atau dalam bahasa Anis tidak mendapatkan boarding pass membuktikan hal tersebut.
Pilihan Anis cs mendirikan Partai Politik merupakan solusi konkret buat Anis dan gerbong politiknya untuk bisa "bermain" kartu di panggung politik bangsa secara leluasa.
Sebab semua pun tahu, "tidak ada makan siang yang gratis". Apalagi kekuasaan. Siapa yang mau memberikan Anis kekuasaan gratis? Sehebat apapun Anis dalam framming media dan pengikutnya, tetap saja bila tidak punya kendaraan politiknya, nasib Anis tetap mentok. Kecuali memang Anis rela sebagai tenaga kontrak dari Partai Politik. itu lain masalahnya.
Partai Politik yang didirikan oleh Anis cs juga akan dibuktikan oleh sejarah apakah Anis cs didukung atau tidak oleh rakyat. Kita sudah saksikan dengan seksama, tokoh-tokoh besar yang memiliki nama besar dan basis massa besarpun belum mampu membuktikan diri mendapatkan dukungan mayoritas dari rakyat. Bila pun di menang tidak terlepas dari "tangan-tangan kekuasaan" yang ikut bermain.
Partai Golkar di zaman Orba begitu digdaya. Nyaris suaranya sempurna. Namun ketika tidak lagi memegang kekuasaan utama, belum pernah Partai Golkar mendapatkan 20 persen suara dukungan rakyat. Itu membuktikan bahwa ketokohan tidak menjamin mendapatkan dukungan rakyat. Nah disitulah ujian pertama yang Anis harus bisa lewati. Mendapat dukungan dari rakyat.
Di zaman Reformasi, Tokoh sekaliber Amin Rais saja gagal mendapatkan dukungan rakyat. Padahal jelas Amin Rais basisnya ormas terbesar ke dua di Republik ini. Partai PAN yang didirikan oleh Amin sendiri akhirnya ditinggalkan.
Dunia politik kita memang unik. Selalu kontradiktif.
Jokowi kontradiktif dengan SBY. Soeharto kontradiktif dengan Soekarno. Selalu berlawanan. Nah, apakah era kontradiktif itu akan terus ada ketika Anis mendirikan Partai Politik? Apakah Anis Kontradiktif dengan Prabowo Subianto?
Menurut penulis, Anis bukan sosok kontradiktif Prabowo Subianto. Jadi Anis cs akan kesulitan untuk bisa "melawan" Prabowo Subianto. Itu artinya Partai Anis akan kesulitan untuk mendapatkan panggung politik secara leluasa.
Bila pun nantinya Anis cs benar terbukti mendirikan partai politik, hal yang krusial yang harus Anis siap adalah Anis harus siap mental bila kemudian harus "di-Anas-kan". Sebab politik di kita itu seperti bola bundar dan sangat susah ditebak kecuali oleh orang-orang linuih saja.
إرسال تعليق