Pertandingan Akhir Zaman : Gagasan Nusantara vs Gagasan Elite Global ?*


Oleh : Mas Aria Solehudin, Ketum BABAD BANTEN_

Tangerang,anekafakta.com,||
Menarik sekali mencermati perkembangan dunia sebagai tempat gelaran peradaban manusia. Dalam kitab suci agama (Al-Qur'an )dikatakan bahwa manusia mendapat mandat dari Tuhan untuk menjadi KhalifahNya di planet bumi ini. 

Pemberian mandat ini sudah kita ketahui bersama menimbulkan penolakan yang sangat kuat dari pihak Azazil yang kemudian kita kenal dengan nama Iblis. Bahkan iblis menyatakan akan terus 'berperang' dengan manusia sampai akhir hayat akhir zaman.

Sikap keras Azazil (iblis) terhadap manusia (Adam Alaihissalam) tidak perlu kita ambil pusing. Biarkan saja. Biarkan saja Iblis membenci kita sampai akhir hayat dan akhir zaman. Buat kita, yang penting kita tidak pernah menelikung agar Tuhan memberikan mandatNya kepada kita agar menunjuk Adam Alaihissalam menjadi KhalifahNya di planet bumi ini.

Sebagai KhalifahNya, tugas kita hanya melaksanakan sesuai SOP dari Tuhan. Sebagaimana yang sudah tertulis dalam kitab suci Alquran adalah menjaga, merawat dan memakmurkan bumi beserta isinya. Dalam bahasa yang populer menebar Rahmah Bagi semua. Rahmatan Lil Alamin. Siapapun yang melanggar SOP Tuhan tentu mereka bukan bagian dari kita. 

'Manusia-manusia' yang merusak alam bukanlah manusia sejatinya manusia. Sebab hal itu sangat bertentangan sekali dengan tugas pokok manusia sebagai KhalifahNya. Bukankah tugas pokok manusia adalah menjaga merawat dan memakmurkan bumi beserta isinya? Bagaimana bisa dikatakan menjaga dan merawat serta memakmurkan bumi bila prilakunya adalah merusak alam hingga terjadi bencana alam yang mematikan kehidupan manusia dan makhluk lainnya?

Leluhur Nusantara mengajarkan kepada kita agar memperlakukan alam sebagai sahabat manusia. Dengan segala tata krama dan tata kelola yang sangat bersahaja dan bersahabat. Tidak ada kita mendengar atau membaca leluhur kita merusak alam. Sehingga alampun memberikan kehidupannya kepada kita dengan keberlimpahan berupa hasil bumi yang mencukupi kebutuhan hidup manusia.

Alam kita mulai rusak setelah kaum Londo datang ke tanah air leluhur kita. Bermula sebagai pedagang kemudian beralih mengeruk dan merusak alam leluhur kita untuk memenuhi kebutuhan napsu industri mereka. Hingga kemudian mereka merasa perlu menguasai tanah air leluhur kita dengan menjajah kita bangsa Indonesia agar mereka bisa menjadi bangsa dan negara yang kaya raya di dunia. Bendungan Amsterdam Nederland merupakan bukti kekayaan Nusantara yang diangkut ke Belanda hingga kini masih tegak berdiri kokoh.

Revolusi Industri di Eropa adalah  babak baru perusakan alam bumi secara masif. Mereka melakukan itu karena napsu serakah karena ingin menjadi negara maju super kaya. Ingin menjadi  bangsa dan negara adidaya yang bisa memerintah bangsa-bangsa di dunia.

Kerakusan manusia menyebabkan manusia menjadi budak dari manusia lainnya yang memiliki status sosial lebih tinggi. Siapa yang berkuasa dan kaya raya dialah sang penguasa semesta. Sepertinya "hukum logika membenarkan" hal tersebut. Bahkan "Agama" yang diajarkan oleh para Nabi tidak mampu merubah tatanan sosial perbudakan hingga sekarang di zaman modern. Tidak ada kesetaraan, tidak ada kesempatan dan tidak ada keadilan bagi manusia-manusia lemah. Justru yang ada kebanyakan manusia mencari kelemahan manusia lainnya. Lucu sich tapi "hukum logika" "membenarkan" prilaku anomali seperti itu.

Lalu siapa yang akan membela manusia lemah? Siapa yang merasa nyaman dengan kondisi dan situasi tananan kehidupan sosial yang memperbudak manusia lainnya? Adakah  ajaran yang serius memanusiakan manusia?

Atau apakah ini cikal bakal pertandingan akhir zaman antara Gagasan Nusantara vs Gagasan Elite Global? 

Tentu saja ini sangat menarik kita simak. Saya berharap kita (para dzuriat Nusantara) menjadi pemain utama dalam pertandingan ini. (101055)

Red

Post a Comment

أحدث أقدم