Oleh: Mas Aria Solehudin, Ketum BABAD BANTEN
Jakarta, anekafakta.com-Mentor saya di training motivasi sangat dahsyat. Kalimatnya singkat, padat dan menghujam kesadaran diri. Beliau mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa Imanmu bisa memindahkan gunung.
Sederhana kalimatnya dan tidak ada yang wah dari kalimat tersebut. Karena kita sudah terbiasa mendengar dan membicarakan tentang iman. Bahkan di pengajian sering kita mengadakan kajian rukun Iman. Ya, buat kita yang beragama, kajian tentang iman bukanlah hal yang asing. Boleh dibilang nyaris hampir bosen. Sebab tidak ada yang wah dari kajian iman tersebut.
Apanya yang wah, sebab ujung-ujungnya diakhiri dengan lawan iman yaitu kafir. "Iman", "kafir" menjadi kosakata palu godam. Banyak yang mudah menjust, menghakimi bahkan mengeksekusi siapa saja yang tidak sepaham dengan golongannya.
Fakta ini menunjukkan masih rendahnya kualitas berfikir dan saling tenggang rasa. Iman yang seharusnya menjadi kekuatan positif manusia justru menjadi kekuatan distroyer yang merusak. Apa sebab? Karena memahami Iman yang sebatas "pembeda" antara aku dan kamu. Iman itu universal. Siapapun yang beriman pada Tuhan ya dia seorang mukmin. Di titik ini adalah titik temu yang bisa menyatukan semua kekuatan hamba Tuhan. Iman menyatukan perbedaan dan menafikan perselisihan.
Iman kepada Tuhan merupakan sumber kekuatan yang Maha Dahsyat. Siapapun orang yang beriman kepada Tuhan dia tidak akan terkalahkan. Dia pasti menjadi pemenang. Siapapun lawannya. Cuma masalahnya iman yang seperti apa yang memiliki kekuatan maha dahsyat tersebut? Inilah yang harus direnungi oleh kita semua. Agar iman kita kepada Tuhan memang benar-benar nyata kekuatan maha dahsyatnya. Seperti yang dikatakan oleh mentor saya bahwa Imanmu bisa memindahkan gunung.
Jujur saya percaya 100 persen dengan ucapan mentor saya. Bagaimana dengan anda? (055)
Red*
إرسال تعليق