Petrus Herman Penggiat Demokrasi Kota Tangerang, Mendesak Polisi Segera Tangkap Provokator Penyerangan Mahasiswa Di Pamulang Tangsel



Petrus Herman Penggiat Demokrasi Kota Tangerang,  Mendesak Polisi Segera Tangkap Provokator Penyerangan  Mahasiswa Di Pamulang Tangsel


Jakarta, Anekafakta.com – 

Kapolda Metro Jaya didesak perintahkan anak buahnya agar segera menangkap provokator dan pelaku penyerangan terhadap para mahasiswa Katolik yang sedang menjalankan doa Rosario di kos-kosan mereka di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/5/2024) malam.

"Ini negara bangsa, bukan negara agama Siapa pun bebas menjalankan ibadahnya. Orang-orang yang menggangu orang yang sedang beribadah termasuk dalam perusak  Bhineka Tunggal Ika (perusak) negara, perusak negara Indonesia sebagai negara demokrasi," kata Petrus Herman Peggiat Demokrasi asal Kota Tangerang kepada awak media saat dimintai tanggapan seputar kekerasan yang terjadi Senin (6/5/2024).


Menurut Petrus  tindakan mengganggu orang sedang beribadah adalah masalah serius dan mendasar dalam negara Indonesia yang berideologi Pancasila ini. "Oleh karena itu, polisi sebagai alat negara harus segera tangkap provokator dan pelaku penyerangan tersebut," negara harus hadir tegas Petrus. 

Lebih lanjutan Petrus juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah saudara-saudara muslim yang ikut menyelamatkan para mahasiswa itu dari serangan sejumlah orang malam itu. "Saya bangga dan terima kasih kepada saudara-saudara muslim yang membela dan menyelamatkan para mahasiswa termasuk melaporkan kasus ini kepada polisi di kantor polisi setempat,"     

Seperti diketahui sebelumnya viral disosmed soal kejadian mahasiswa yang sedang berdoa  tiba tiba dibacok. Sejumlah mahasiswa Katolik sedang berdoa Rosario, tiba-tiba dibubarkan paksa oleh masa diduga diprovokasi oleh Ketua RT 007. Rw 002. Kelurahan Babakan, Kecamatan  Setu, Gang Ampera Poncol, Tangerang Selatan, bernama Diding.

Korban mahasiswa/i Universitas Pamulang (Unpam) yang berjumlah 12 orang. Dua korban wanita mengalami luka sayatan senjata tajam dari masa penyerang dan satu orang lelaki muslim ikut dibacok karena membela dan melindungi para mahasiswa yang sedang beribadah.

Farhan Rizky Rhomadon, mahasiswa semester 6 Universitas Pamulang turut menjadi korban penganiayaan dalam kasus penyerangan mahasiswa yang sedang beribadah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Farhan ikut diserang dengan senjata tajam saat berusaha melerai keributan antara warga dengan penghuni kos yang sedang berdoa Rosario.


Insiden kegaduhan ini terjadi Minggu malam, 5 Mei 2024 ketika warga keberatan dengan kegiatan sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang yang tengah berdoa rosario di kosan seorang mahasiswa. Warga yang merasa resah karena kegiatan itu menegur mereka.

Warga mengklaim teguran yang disampaikan Ketua Rukun Tetangga itu tidak digubris, sehingga terjadi baku hantam antara warga dengan kelompok itu.

Farhan, yang juga penghuni indekos dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP) berniat melerai perkelahian antara warga dengan kelompok tersebut.

"Saya keluar liat doang, tiba-tiba terjadi pengeroyokan. Saya cuma misahin. Saya ga kenal siapa-siapa, yang cewek sama yang warga juga ga kenal," kata dia Senin 6 Mei 2024.

Kemudian sekitar pukul 19:30 massa mulai berkumpul setelah mendengar provokasi dari Ketua RT yang berteriak "Hei, bangsat, kalau kalian tidak bubar saya panggil warga". Peristiwa terjadi pada pukul 19:30 WIB. Massa mulai berdatangan dengan membawa barang tajam berupa samurai, celurit hingga balok.

Kejadian itu berhenti karena ada massa warga sekitar beragama Islam yang menyelematkan para korban. 


Petrus mendesak polisi agar tak ragu menangkap provokator dan pelaku penyerangan.
Ia sangat menyayangkan atas kejadian ini "Kita semua tentu tahu, tidak ada agama yang mengajarkan keburukan seperti menganggu orang sedang beribadah, terutama agama Islam, adalah agama yang penuh kasih sayang. Janganlah merusak kedamaian Indonesia yang sangat majemuk ini dengan tindakan mengganggu orang sedang beribadah," kata dia, jadikanlah kemajemukan ini sebagai perekat untuk  memperkuat persatuan serta kesatuan kita dalam ke Bhinekaan Indonesia pungkas Petrus.

(D.Wahyudi)

Post a Comment

أحدث أقدم