FANA sebuah Renungan



FANA sebuah Renungan


Oleh Kang Jueni Batara Nusantara, Petani Rakyat

Manusia hanyalah sebutir debu kosmik di tengah jagat raya yang tak terhingga. Semesta di Ciptakan tanpa batas, supaya manusia memiliki batasan. 

Semesta Raya sudah ada sejak milyaran tahun dan akan terus ada sampai batas waktu Sang Pencipta kehendaki. 

Dari sejak ada kehidupan, mulai dari sebutir bakteri yang baru hidup sampai manusia yang memiliki Intelejensi paling tinggi dan komplek, terus mengalami revolusi di semesta raya ini. Hilang silih berganti oleh proses revolusi semesta raya. 

Ada kehidupan yang mengalami kehancuran dan hilang, tapi ada juga kehidupan baru yang terbentuk. Akibat ledakan suatu bintang atau galaxi di semesta raya ini. 

Di semesta raya ini ada manusia yang  sedang menapaki kehidupan dengan intelejensi paling canggih dan mutakhir sampai batas kehancuran akan menimpa mereka, tapi ada juga yang sedang memulai kehidupan primitif seperti pertama kali manusia ada di bumi ini. 

Bumi ini  mampu menampung pertambahan jumlah manusia, tetapi bumi tidak akan mampu menampung keserakahan manusia. Maka alam akan memiliki cara  untuk menyeimbangkan dirinya sendiri. 

Manusia adalah entitas hayati yang memiliki rasa,  intelejensi dan juga  kesadaran. Sebab dengan kesadaran inilah manusia akan menerima apa yang dia miliki saat ini dan mensyukurinya, itulah yang namanya kebahagiaan. Yaitu menerima anugrah Sang Pencipta yang ada saat ini dan mensyukurinya, bukan terlena dengan pencarian yang belum ada. 

*Memanfaatkan waktu yang sangat sebentar dalam hidup ini, untuk menyadari, merasakan, mensyukuri, memanfaatkan, dan berbagi  anugrah Tuhan kepada  keluarga terkasih dan kepada sesama entitas hidup mahluk ciptaan Tuhan. Itulah manusia cerdas.* 

Karena kita tidak tahu, kapan semesta ini berhenti dari berproses, yaitu kehancuran Galaxi lama, dan terbentuk Galaxi baru, sehingga kehidupan terus hilang dan lahir silih berganti. 

Apakah setelah hancurnya Galaxi yang kita tempati ini, hayat kita masuk ke dimensi lain dalam dimensi Ilahiah, ataukah hayat kita menjadi Ruh kehidupan berikutnya yg baru terbentuk. Karena Ruh itu adalah energi yang tidak akan mengalami kemusnahan. 

Semoga bermanfaat untuk perenungan kesadaran. Amin

Post a Comment

أحدث أقدم