Sempat Terjadi Lonjakan Mendadak, Suara PSI Mandek di 3,13% Hingga Hari Ini
Jakarta,Anekafakta.com
Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tampak mandek di Sirekap KPU sejak Minggu (3/3) hingga Senin (4/3) pukul 17.00 WIB. Hingga sore ini, suara PSI untuk skala nasional tak beranjak dari angka 3,13 persen.
Padahal, sebelumnya perolehan suara PSI mendadak melonjak dari angka sekitar 2,8 persen. Kenaikan tersebut sempat menuai sorotan dan dinilai sebagai anomali.
Namun sejak kemarin, perolehan suara partai pimpinan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mulai stagnan. PSI saat ini tercatat mengantongi 3,13 persen atau sekitar 2.404.427 suara.
Jumlah itu terakumulasi dari penghitungan sementara lewat Sirekap KPU dengan data 65,86 persen atau 542.190 dari total 823.236 TPS
Sebelumnya, naiknya suara PSI secara signifikan dan mendadak menuai sorotan. Lonjakan tersebut bahkan melebihi hasil quick count yang dirilis lembaga survei.
Quick count Litbang Kompas misalnya dengan data masuk 99,35 persen mencatat PSI memperoleh suara sebesar 2,81 persen. Kemudian Voxpol dengan data masuk 79,10 persen merekam PSI merengkuh suara sebesar 2,93 persen.
Sedangkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan suara masuk 92,15 persen, PSI mendapat 2,90 persen. Demikian pula quick count Charta Politika dengan suara masuk 92,3, PSI mendapat 2,95 persen.
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menilai PSI jadi 'alat' untuk mendelegitimasi hasil Pemilu 2024. Ia juga heran mengapa tudingan anomali tersebut hanya dialamatkan kepada PSI.
Menurutnya lonjakan signifikan tidak hanya terjadi pada PSI, tapi juga partai lain seperti Gelora dan PKB.
"Kami heran kenapa yang dipersoalkan adalah PSI? Muncul kemudian bahwa ada upaya orkestrasi untuk mendelegitimasi pemilu dalam hal ini pilpres menggunakan pileg yang dalam hal ini PSI dijadikan proksinya," pungkasnya.
(D.Wahyudi)
إرسال تعليق