Kecewa Gigi Palsu Tak Sesuai Aslinya, Pemuda Di Sampang Gantung Diri
SAMPANG, Anekafakta.com -
IF 18 Pemuda yang mempunyai keterbatasan (Tuna Rungu) warga Dusun Nundhuh (Nonok) Desa Kara Kecamatan Torjun Sampang Madura Jawa Timur gantung diri sabtu 16/3
Informasi yang dihimpun reporter Anekafakta termasuk keterangan dari Warga setempat yang tidak mau disebut namanya senin 18/3, awal Bulan Puasa gigi Korban patah dan minta ijin kepada Ibunya mau ke Kota (Kecamatan Sampang) untuk mencabut gigi yang patah dan sekaligus mengganti dengan gigi palsu
Karena saat itu hari libur Nasional sang Ibu mengingatkan bahwa tempat mencabut dan pemasangan gigi palsu tersebut tutup
Pada Kamis 14/3 Korban mengajak salah satu Saudaranya ke salah satu Rumah Sakit di Sampang untuk mencabut gigi dan menggantinya dengan gigi palsu
Namun usai di cabut dan diganti dengan gigi palsu, Korban kecewa dan tidak puas karena gigi palsu tersebut tidak sesuai dengan keinginan dan tidak sama dengan aslinya hingga Korban tidak mau pulang
Karena dipaksa oleh Saudara yang mengantarnya, akhirnya Korban mau pulang dengan hati yang dongkol
Setibanya di rumah Korban menyampaikan kekecewaannya kepada sang Ibu dan di jawab "Biasalah namanya gigi pasangan (palsu) ya tidak sama dengan aslinya, kedongkolan pun bertambah saat ada yang mengatakan bahwa akibat gigi palsu yang dipakai menjadikan Korban tambah jelek dan tidak seperti biasanya
Sehingga menyebabkannya tidak percaya diri dan sempat mengutarakan keinginan untuk bunuh diri kepada Bapaknya, merasa tidak percaya dan dianggap sebagai guyonan sang Bapak hanya melarang dengan alasan bunuh diri itu dosa
Pada sabtu 16/3, tanpa perasaan was was sedikitpun Bapak Korban melaksanakan kegiatan rutin menjadi Imam Shalat Tarawih dan sempat mengajak Korban untuk ikut Sholat Tarawih namun Korban tidak mau
Disaat itulah Korban menunaikan niat buruknya dengan menggantungkan diri menggunakan tali dan tangga karena atap rumah cukup tinggi
Kondisi Korban diketahui oleh Kakak kandungnya yang pulang lebih awal dari Musholla tempat menjalankan Shalat Tarawih, padahal biasanya Kakak Korban ini pulangnya hingga tuntas Shalat Tarawih
Mendapati adiknya dalam kondisi gantung diri, Ia memanggil Ibunya dan kerabat untuk menurunkan tubuh Korban serta membaringkannya di tempat tidur sambil menunggu sang Bapak menyelesaikan Shalat Tarawihnya
Kondisi Korban waktu itu masih bernafas walaupun dalam keadaan sudah lemas, usai menjadi Imam Shalat Tarawih dengan perasaan kaget dan agak panik Bapak Korban langsung memeluk dan membopong Korban ke pangkuannya
Dan saat dipangkuan sang Bapak itulah Korban sempat tersenyum dan mengarahkan penglihatan kepada Orang tuanya hingga menghembuskan nafas terakhir, Innalilahi Wainnailaihi Rojiun. (Imade)
إرسال تعليق