Gak Bahaya Tah, Langkah Pj Kades Ragung Menjadi Perbincangan LSM Di Sampang



Gak Bahaya Tah, Langkah Pj Kades Ragung Menjadi Perbincangan LSM Di Sampang 

SAMPANG, Anekafakta.com - Langkah A Irham Nurdayanto S.STP M.Si yang mencabut dan membatalkan Surat Pengunduran diri sebagai Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Ragung Kecamatan Pangarengan Sampang Madura Jawa Timur menjadi perbincangan sejumlah elemen Masyarakat dan LSM setempat

Selain mendapat apresiasi karena berani mengungkap dan menembus tembok kekuatan besar atas peristiwa dibalik proses Pengunduran dirinya karena dalam tekanan serta intimidasi, namun juga dinilai berpotensi akan membahayakan dari pengungkapan dan peristiwa yang dialaminya

Pasalnya, dalam realise yang dilakukan Pj Kades Ragung yang juga sebagai Pejabat di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat itu telah menyebut aktor dibalik tekanan serta intervensi hingga menyebabkan dirinya menandatangani Surat Pengunduran diri sebagai Pj Kades Ragung
"Gak bahaya tah, Pak Pj Kades Ragung ini dengan gamblang mengungkap peristiwa yang dialami," ujar M Islahi Aktivis LSM SP2M Jawa Timur asal Kabupaten Sampang 

Menurut Aktivis yang sedang mudik dan dijumpai di salah satu Cafe yang ada di jalan Jaksa Agung Suprapto minggu 4/2, pernyataan Pj Kades Ragung melalui realese terbuka terkait intimidasi dari oknum Ketua salah satu Partai besar di Sampang ini perlu dibuktikan, jika di lokasi kejadian tersebut dan waktu terjadinya intimidasi hingga mengancam jiwanya itu hanya berdua maka yang dapat menjadi alat pendukung pembuktian hanya Sistem Monitoring atau Closed Circuit Television (CCTV) dan itupun jika diketahui keberadaan CCTV nya

Namun jika A Irham Nurdayanto S.STP M.Si tidak bisa membuktikan maka berpotensi akan berhadapan dengan proses hukum yang kemungkinan akan dilaporkan oleh pihak yang dirugikan

Supriyadi Ketua Komunitas Gasken-Pull mengacungkan jempol atas keberanian dari Pj Kades Ragung Kecamatan Pangarengan
"Selain sebagai Pj Kades Ragung, dia ini kan seorang ASN dan Pejabat di DPMD jadi sebuah perlawanan yang beresiko tinggi karena telah menyeret atasannya yang tak lain Pj Bupati Sampang serta oknum Ketua salah satu Partai besar," ungkap Supriyadi

Masih menurut Supriyadi, sangat sulit dinalar seorang A Irham Nurdayanto S.STP M.Si berani melawan sendiri jika tidak ada dorongan yang kuat dari pihak lain   dibelakangnya

Sementara Rusman Ariyanto ST Aktivis Analis Kebijakan Publik Madura (AKPM) mempertanyakan kekuatan legitimasi Pencabutan dan Pembatalan Surat Pengunduran diri sebagai Pj Kades Ragung
"Surat Pengunduran dirinya sudah diajukan kepada Pj Bupati Sampang diatas materai," tuturnya

Namun apakah dengan upaya mencabut dan membatalkan melalui realese, video dan Surat resmi yang disampaikan ke banyak pihak ini akan dapat menganulirnya

Ia menilai langkah itu hanya bentuk  pressure (tekanan) bukan langkah prosedural, sebab yang dapat membatalkan atau menganulir dari Surat Permohonan pengunduran diri itu harus berupa pembuktian dan alibi yang meyakinkan Pemangku Kebijakan di atasnya tentang keterpaksaan saat menandatangani Surat Pengunduran diri
"Harusnya melaporkan kejadian intimidasi yang mengarah kepada ancaman jiwa ke APH dengan bukti yang kuat," tandas Rusman Ariyanto ST

Dan atas proses yang dilakukan APH hingga inkracht menjadi keputusan Pengadilan, maka dapat menjadi pertimbangan tindak lanjut dari Pencabutan maupun Pembatalan Surat Pengunduran dirinya

Sayangnya saat dihubungi berkali kali melalui Telepon maupun WhatsApp dinomor yang biasa dihubungi, nomor milik A Irham Nurdayanto S.STP M.Si tidak aktif

Sebelumnya pada sabtu 3/2 di Perumahan Permata Selong A Irham Nurdayanto S.STP M.Si menggelar realese terbuka terkait Pencabutan dan Pembatalan Surat Pengunduran diri sebagai Pj Kades Ragung Kecamatan Pangarengan

Saat realese tersebut Ia didampingi oleh sejumlah Tokoh masyarakat dan mantan Kepala Desa di Kabupaten Sampang

Dalam realesenya selain Mencabut dan Membatalkan Surat Permohonan Pengunduran diri sebagai Pj Kades Ragung, Ia menyebut Surat Permohonan diri itu ditandatangani karena keterpaksaan

Disebut juga faktor keterpaksaan yang dialami karena ada tekanan dari Pj Bupati Sampang dan intimidasi hingga mengancam keselamatan jiwanya dari oknum Ketua salah satu Partai besar di rumah milik oknum Ketua Partai tersebut. (Imade)

Post a Comment

أحدث أقدم