Kekuatan NARASI Dalam Merebut Kekuasaan



Kekuatan NARASI Dalam Merebut Kekuasaan

Oleh Tubagus Solehudin, Ketua Klub Study Islam dan Politik (KSIP)

Narasi memiliki pengaruh yang kuat untuk menggerakan poeple power dan sekaligus mampu menumbangkan kekuasan yang despotik otoriter.

Banyak contoh kekuasaan yang tumbang dengan narasi-narasi sederhana tapi dikemas dan di kelola dengan manajemen isyu yang apik dan menghujam.

Tumbangnya orde baru merupakan bukti nyata dari kekuatan narasi yang didengungkan dan digaungkan oleh aktivis mahasiswa, pemuda, pelajar, kaum buruh, santri dan semua elemen rakyat.

Narasi KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) menjadi senjata andalan kaum mahasiswa dalam bergerak dan menggerakan poeple power.

Dengan keteguhan sikap dan narasi yang konsisten bila sudah menjadi napas gerak seluruh rakyat tidak akan ada yang sanggup menahannya.

Jenderal Purn Soeharto penguasa terlama di era Indonesia Modern tidak sanggup bertahan dan mempertahankan kekuasaannya.

Ibarat sasmita sang bijak, kekuasaannya yang kuat tumbang oleh ayam jago yang baru bisa berkokok.

Sejarah penguasa yang dholim bila kita simak dengan seksama semuanya tumbang hanya dengan narasi. Dari zaman Nabi Adam hingga zaman demokrasi metaverse peran Narasi dalam menumbangkan kekuasan sudah teruji dan terbukti.

Narasi adalah senjata yang power full. Siapa yang mampu mengendalikan narasi pasti dia akan mampu mengendalikan kehidupan manusia seutuhnya.

Dizaman gejed metaverse ini narasi merupakan senjata yang paling mematikan. Merusak, menghancurkan, bahkan melenyapkan lawan-lawan politik cukup membuat narasi bohong.

Hasilnya cukup mencengangkan. Target yang menjadi sasaran akan sibuk dengan 'hantu blawo' yang sudah ditembakan.

Di zaman gejed metaverse sekarang, kemampuan memproduksi narasi dan memenej Narasi menjadi sebuah keharusan. Terlebih bagi para penggiat politik, dakwah atau pengangguran sekalipun.

Kuasai Narasi, anda akan menguasai dunia...kekuasaan pasti bisa anda rebut...itu pasti.

Post a Comment

أحدث أقدم