“BEBASKAN PALTI SEKARANG JUGA: Anak Kesayangan Menteri Kominfo dan Die Hard Jokowi Ditangkap Polisi Dituduh Langgar UU ITE!”



"BEBASKAN PALTI SEKARANG JUGA: Anak Kesayangan Menteri Kominfo dan Die Hard Jokowi Ditangkap Polisi Dituduh Langgar UU ITE!"


Jakarta,Anekafakta.com


Palti Hutabarat, seorang pegiat media sosial yang punya pengaruh besar di platform Twitter/X dengan account name @Paltiwest dengan hampir 80.000 followers, adalah salah satu anak buah kesayangan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang kini jadi menteri komunikasi dan informatika.

Nama Projo menjadi besar seperti sekarang bisa jadi karena peran penting Palti dalam memainkan jari-jarinya di atas smartphone mengunggah visi-misi dan kiprah Projo dalam dunia kerelawanan politik yang menjadi pendukung setia Presiden Jokowi.

Bahkan dapat dikatakan karena unggahan-unggahan Palti lah nama Muni, panggilan akrab Budi Arie Setiadi, bisa menjadi terangkat ke level nasional. Palti punya jasa besar menaikkan posisi tawar Muni sehingga dia bisa jadi Wakil Menteri Pembangunan Desa (25 Oktober 2019 - 17 Juli 2023) sampai jadi Menteri Komunikasi dan Informatika seperti saat ini.

Palti menjadi anak buah kesayangan Muni bukan saja karena kepiawaian menyebarkan informasi tentang sepak terjang Projo di media sosial, terutama Twitter/X, tapi juga karena ia menjadi penjaga garda terdepan kantor Projo di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan. Palti, saat masih bujangan, selama 24 jam menjaga kantor Projo tanpa kenal lelah. Palti juga terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan Projo termasuk Rakernas Projo.

Setelah Rakernas Projo pada 14 Oktober 2023 lalu, yang menetapkan capres pelanggar HAM berat, Palti memutuskan untuk bersikap berbeda dengan keputusan Projo. Palti tidak mau mendukung keputusan yang diambil Muni.

Palti lalu bergerak sendirian, tanpa embel-embel nama Projo lagi, begitu sangat bersemangat melawan capres yang dua kali dikalahkan oleh Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Palti, yang juga dikenal sebagai seorang die hard Jokowi dalam melawan serangan para pembenci Jokowi saat perang di Twitter/X, justru memilih menjadi pegiat sosial yang pro demokrasi dan ikut berusaha agar pemilu bisa berjalan dengan jujur dan adil. Dan, dengan ketetapan hatinya, Palti memutuskan menjadi pendukung Pasangan Calon Nomor 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD untuk memenangkan pilpres kali ini. Palti mau mengalahkan sekali lagi capres yang sama, yang sudah dua kali kalah di dua pilpres sebelumnya tapi tidak pernah kapok itu.

Belakangan ini Palti, bersama masyarakat sipil lainnya, begitu gencar ikut bersuara kencang membongkar kecurangan pemilu yang dilakukan aparat alat negara yang secara terang-terangan dan tanpa malu-malu lagi menunjukkan keberpihakan kepada pasangan calon nomor urut dua yang didukung Jokowi dan Muni.

Unggahan-unggahan Palti selama musim kampanye kontestasi pilpres saat ini banyak yang viral dan jadi rujukan. Bahkan nama account @Paltiwest sering sekali masuk sebagai influencer berpengaruh dalam analisa data sebuah lembaga statistik yang meriset hasil percakapan di Twitter/X.

Pada hari Jumat (18/1) pukul 3 dini hari tadi Palti ditangkap aparat alat negara seperti seorang penjahat kelas berat. Menurut laporan yang beredar pintu depan rumah Palti digedor-gedor seorang polisi - dan banyak polisi lainnya ikut mengawasi - saat dia sedang beristirahat tidur bersama anak dan istrinya.

Penangkapan Palti terjadi di tengah ramainya masyarakat yang lagi hangat membicarakan fitnah dan tuduhan keji yang disampaikan Juru Bicara TKN Cheryl Tanzil dari PSI yang bilang Prof. Mahfud MD dalam kapasitas sebagai menkopolhukam "keliling kantor-kantor" sedang menggalang dukungan pemakzulan Jokowi. 

Palti, yang pada Kamis (18/1) sore menyempatkan diri hadir dalam acara "17 Tahun Aksi Kamisan" di depan Istana Merdeka Jakarta bahkan sempat berfoto bersama Penggagas Aksi Kamisan Ibu Sumarsih, ditangkap polisi dari Bareskrim Polri atas tuduhan pelanggaran UU ITE karena mengunggah ulang (repost) rekaman video percakapan rapat Forkompinda Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, untuk memenangkan pasangan calon nomor urut dua yang didukung Jokowi dan Muni.

Polisi, yang saat ini menjadi kepanjangan tangan penguasa, ingin membungkam suara Palti dan suara masyarakat sipil yang berani dengan lantang menyampaikan kecurangan-kecurangan yang terjadi selama jalannya pilpres saat ini.

Pembungkaman suara kepada masyarakat sipil yang kritis kepada penguasa adalah praktek yang dilakukan oleh Rezim Orde Baru yang berhasil ditumbangkan oleh Gerakan Reformasi 1998.

Pembungkaman suara model Orde Baru ini rupanya coba dibangkitkan kembali oleh pemerintahan yang sekarang sedang berkuasa.

Maka, agar tetap bisa bebas bersuara dan hidup merdeka, kita harus berani bersuara untuk melawan praktek-praktek curang yang dilakukan penguasa yang saat ini berusaha membungkam suara Palti dan suara-suara kita.

Ayo, kita segera bergerak bersama-sama untuk membebaskan Palti sekarang juga!

Kita, dengan melihat semua fakta tentang kecurangan-kecurangan yang sudah terjadi, tentu saja wajib menolak pasangan calon yang didukung Jokowi dan Muni.

Dan yang terpenting, kita semua harus memenangkan Ganjar-Mahfud untuk menjaga demokrasi dan meneruskan cita-cita reformasi supaya dapat terus bebas berbicara-bersuara dan hidup merdeka menjadi bangsa yang gemah ripah loh jinawi. 

(D.Wahyudi)

Post a Comment

أحدث أقدم