Menikmati Safar Di Dunia
Oleh Muhamad Solehudin, Pengasuh Madrasah Dzikir Baitul Ikhlas Tangerang
Dunia dan seluruh isinya sudah diserahkan tanggung jawabnya oleh Tuhan kepada manusia.
Baik buruknya dunia sangat ditentukan oleh manusia itu sendiri. Tidak ada makhluk lain selain manusia yang bisa mencegah manusia melakukan apapun di dunia ini. Termasuk Iblis.
Manusia adalah Khalifah di Dunia ini. Jelas sekali mandat yang diterima dari Tuhan. Kekuasaan manusia meliputi seluruh bumi. Tanpa kecuali. Bahkan Selama manusia sanggup menembus langit, Tuhan sudah mempersilahkan. Begitu istimewanya manusia diberi kedudukan oleh Tuhan.
Manusia memang istimewa. Tidak ada yang lebih tinggi kedudukannya dari manusia lainnya. Semuanya setara. Bahkan selama di dunia, tidak ada terlihat perbedaannya manusia yang beriman dan manusia yang kafir terhadap Tuhan.
Hanya mata daging manusia yang melihat perbedaan "status" itu. Padahal secara hakekat sama. Setara.
Kalau boleh dibilang perbedaan mungkin hanya "nama" kita yang merupakan ciri kita. Agar kita bisa saling mengenal satu sama lain sesama manusia.
Warna warni inilah yang menjadi hidup di dunia begitu indah mempesona. Begitu rupawan untuk selalu di pandang. Hidup semakin hidup. Memang begitulah seharusnya manusia hidup di Dunia.
Dunia bukanlah tempat "buangan" buat manusia. Atau tempat "kutukan" bagi manusia. Setelah Adam Alaihissalam Abul Bashar "melanggar" perintah Tuhan dengan memakan buah khuldi di "Syurga".
Kita sebagai anak turunannya harus memaknai itu merupakan proses perjalanan yang akan ditempuh oleh Adam Alaihissalam dan seluruh keturunannya dalam rangka untuk menerima mandat sebagai khalifatullah fil Ardhi.
Bagi muslim atau manusia beriman kepada Tuhan, dunia adalah Rahmat Tuhan. Dunia merupakan hamparan Rahmat Tuhan yang begitu luas.
Penulis yakin, jumlah manusia sebanding lurus dengan luasnya Dunia. Penulis tidak percaya dengan skenario para "elit" yang membikin skenario dehumanisasi. Penghilangan manusia disebabkan karena merasa dunia ini tidak begitu cukup buat hidup milyaran manusia.
Pandangan "elit global" sangat merusak kehidupan manusia di dunia. "Elit Global" merasa dunia harus menjadi "miliknya". Aneh, Lucu tapi begitulah yang terjadi. Ada manusia yang merasa menjadi tuan dari manusia lainnya.
Padahal Tuhan yang akan mewarisi Dunia beserta seluruh Isinya hanya kepada Manusia yang beriman dan bertaqwa. Kekuasaan hanya akan diberikan kepada manusia beriman dan bertaqwa. Manusia kafir sudah terbukti merusak Dunia, merusak alam, merusak pikiran manusia dan menindas manusia serta memperbudak manusia.
Perbudakan manusia di dunia terjadi karena manusia kafir kepada Tuhan. Menganggap dirinya lebih mulia dari manusia lainnya.
Selama manusia kafir beserta sistem kehidupannya menjadi "penguasa", maka disitulah akan terus terjadi perbudakan terhadap manusia.
Tidak ada yang bisa merubah ini. Karena sudah berlangsung ribuan tahun. Kecuali manusia beriman yang sudah digembleng secara khusus oleh Tuhan.
Sebagai manusia pengikut Nabi Muhammad Saw kita berdoa dan berjuang semoga Tuhan datangkan kepada kita Pemimpin Manusia Beriman yang bisa membebaskan Bangsa dari cengkraman "elit manusia" yang merasa berkuasa terhadap bangsa kita.
Sebab dengan begitu kita bisa menikmati Safar di Dunia ini dengan indah dan bahagia. Amin.
إرسال تعليق