Seandainya Paslon AMIN menang Pilpres



Seandainya Paslon AMIN menang Pilpres

Oleh Muhamad Solehudin, Ketua THINKER CLUB

Menariknya, sebab semua hasil survai yang sudah dirilis menempatkan Paslon AMIN bertengger diurutan buncit. Itupun dengan angka yang sangat minim. Jauh dari dua (Kandidat) Paslon yang digadang-gadang akan diusung oleh koalisi partai-partai.

Bukan hanya "teror"  dari lembaga Survai, dalam "ikhtiar bumi" lain pun, Paslon AMIN mengalami intimidasi serius yang berdampak rusaknya demokrasi yang diperjuangkan dengan berdarah-darah oleh generasi bangsa agar setiap orang memiliki hak yang sama dalam berekspresi. Peristiwa di Bandung merupakan kejadian yang sangat memalukan bagi kita semua. 

Bandung kota pelajar dengan icon gerakan mahasiswa yang berpengaruh ternyata masih paranoid dengan kebebasan berekspresi dengan menggembok gedung Indonesia Menggugat yang akan di pakai untuk berdiskusi dengan Paslon AMIN.

Lucu, tapi itulah fakta yang kita lihat. Kota pelajar sekelas Bandung ternyata belum siap dan belum dewasa menghayati bhinneka tunggal Ika dalam berdemokrasi. Padahal para "tokoh" yang "bersebrangan" khususnya dengan Anies Baswedan sering meng-upload pernyataan bahwa dalam berdemokrasi harus penuh kegembiraan, kesantunan dan penuh rasa persaudaraan serta tentu saja dengan akal sehat.

Sebagai Rakyat yang berakal sehat, kita sepakat dengan perkataan tokoh politik tersebut. Memang seharusnya berdemokrasi itu harus bergembira. Beda pendapat harus dimaknai sebagai pengayaan perspektif kita dalam melihat masalah Bangsa secara komprehensif dari sisi "teman" berdemokrasi.

Jadi sekeras apapun perbedaan cara pandang dan kepentingan, kita tidak punya alasan kuat untuk "menghabisi" teman berdemokrasi kita. Bukankah ada pepatah bijak yang mengatakan, musuh yang cerdas lebih baik daripada kawan yang bodoh. Dan kawan yang bodoh masih lebih baik daripada tidak punya kawan sama sekali. 

Itu semua bermakna, bahwa berdemokrasi tidak harus menghancurkan rasa persaudaraan kita sebagai saudara dan sebagai bangsa. Menang atau kalah dalam game demokrasi merupakan hal yang lumrah dalam permainan anak-anak.

Perlakuan yang bertentangan dengan akal sehat hanya akan meninggalkan kesan yang buruk. Jangan berfikir aji mumpung selagi berkuasa, apapun bisa dilakukan. Padahal tindakan tersebut sangat mencederai perjuangan generasi bangsa yang berdarah-darah hanya karena bermimpi ingin memiliki kebebasan dalam berbicara dan berekspresi. Kejadian Bandung di Gedung Indonesia menggugat yang menimpah Paslon AMIN harus menjadi catatan khusus bagi para pejuang demokrasi yang menginginkan demokrasi sehat dan bermartabat. 

Bagi yang sekarang sedang "berkuasa" jangan aji mumpung. Berfikirlah bagaimana seandainya nanti Paslon AMIN yang menang dalam kontestasi demokrasi di pilpres tahun 2024? 

Jadinya kan nanti anda malu sendiri. Iya toh?

Post a Comment

أحدث أقدم