Memaknai Gibran dalam Kontestasi Pilpres
Oleh Muhamad Solehudin, Ketua THINKER CLUB
Anekafakta.com,Jakarta
Gibran Rakabuming Raka adalah anak muda. Saat ini menduduki Jabatan Walikota Surakarta. Beliau Putera Pak Jokowi. Saat ini menduduki Jabatan prestisius sebagai Presiden RI ke 7.
Orang tua kita selalu bilang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pribahasa tersebut bisa kita maknai terhadap Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjadi Paslon sebagai Cawapres berpasangan dengan Pak Prabowo Subianto.
Keikutsertaan Gibran dalam kontestasi pilpres tahun 2024 menuai kontroversi. Banyak tuduhan yang berseliweran. Mulai dari Dinasti Politik, mentang-mentang anak Presiden, Aji mumpung, Mahkamah Keluarga dan banyak lagi yang masih berseliweran.
Pandangan yang begitu bukanlah sesuatu yang luar biasa. Dalam politik kita sudah nyaris menerima doktrin tidak ada kawan yang abadi, yang ada kepentingan yang abadi.
Menurut penulis, keikutsertaan Gibran bukanlah sesuatu yang luar biasa. Dengan "pengaruh" sebagai "anak Presiden aktif" pencapaian struktur politik apapun bisa diraih. Instrumen kekuasaan yang sangat melekat dengan Presiden pastinya akan bekerja secara otomatis. Dalam titik ini, target mengikutsertakan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres sudah tercapai. Resmi sudah mendaftar di KPU.
Menariknya, keputusan MK ini dalam jangka panjang membuka peluang dan kesempatan kepada anak bangsa terutama anak mudanya yang memiliki kapasitas politik bisa mendapatkan kesempatan selanjutnya untuk meraih jenjang politik yang prestisius sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
Meskipun saat ini kontroversi terhadap keputusan MK terjadi, namun ada sisi positif yang mesti kita lihat secara objektif. Disitu ada ruang untuk dimasuki oleh siapa saja. Bukan hanya Gibran Rakabuming Raka. Tapi untuk semua anak-anak muda Bangsa Indonesia.
Peluang ini harus ditangkap oleh kita semua. Dan harus bisa dimanfaatkan oleh kita semua. Jangan karena subjektif kita pada situasi politik saat ini kita lalu Apriori terhadap keputusan MK.
Penulis melihat, keputusan MK tersebut akan mempercepat proses regenerasi kepemimpinan bangsa. Kedepan Bangsa Indonesia bahkan Dunia akan dipimpin oleh orang-orang muda. Bangsa Indonesia yang memiliki orang muda yang terbesar didunia tentu saja akan mendapatkan peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan bagi kemajuan bangsa kita.
Kita bisa membayangkan, bila anak muda diberi pendidikan terbaik dan kesempatan yang luas dalam ruang pengabdian kepada bangsa, Indonesia insyaallah akan menjadi "mercusuar dunia".
Keputusan MK dan keikutsertaan Gibran Rakabuming Raka sebagai kontestan Cawapres harus kita maknai sebagai pembuka gerbang masa depan Bangsa. Peralihan dari Generasi tua kepada Generasi Milenial. Dan inilah sesungguhnya peralihan zaman sedang berproses.
Selamat kepada Mas Gibran Rakabuming Raka yang sudah membuka katup masa depan Indonesia.
Tinggal kita Rakyat yang menentukan pilihan politiknya.
إرسال تعليق