DPMD Sampang Lemah, Harus Bertanggung Jawab Atas Kejadian Di Desa Lar Lar
SAMPANG, Anekafakta.com - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang Madura Jawa Timur dinilai lemah
Penilaian itu disampaikan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat menyikapi kejadian di Desa Lar Lar rabu 3/10 hingga berujung Pengaduan ke Polres Sampang
Supriyadi Ketua Komunitas Gerakan Analysis Kebijakan Publik (GASKen Pull) selasa 10/10 menyebut DPMD Sampang ikut bertanggung jawab atas kejadian tersebut
"Kegiatan Inspeksi yang berujung kisruh itu melibatkan DPMD dan Tim Kecamatan, apalagi se ijin Pj Kades setempat, namun seolah tidak ada perlindungan terhadap Aktivis LSM serta Wartawan yang sedang menjalankan tugasnya,"ujar Supriyadi
Dijelaskan, jika praktek seperti itu dibiarkan maka akan menjadi preseden buruk ke depannya serta akan mengebiri tugas LSM maupun Wartawan dalam memaksimalkan fungsi kontrol
M Islahi Aktivis SP2M menuding kekisruhan saat Inspeksi bersama di Desa Lar lar pekan lalu merupakan dampak dari lemahnya peran DPMD dalam menjalankan fungsi kontrol terhadap kegiatan bersumber dari Dana Desa (DD) di Sampang
"Itu kegiatan yang sudah dikoordinasikan dengan Pemangku Kebijakan untuk memastikan kebenaran terhadap dugaan yang ditemukan, jika tidak ada yang perlu dirahasiakan mengapa harus melibatkan Warga setempat begitu banyak," tutur M Islahi
Diungkap oleh M Islahi, berdasarkan catatan LSM SP2M hasil temuan di Lapangan maupun temuan dari Komunitas GASKen Pull serta Lembaga lain banyak permasalahan DD yang sepertinya dianggap remeh baik oleh DPMD maupun Kecamatan setempat
"Seperti sudah dimonitoring padahal pekerjaan yang baru selesai itu mulai rusak dan kerusakan itu ada yang dibiarkan tanpa perbaikan, sehingga fungsi Monev DPMD dan Kecamatan itu patut dipertanyakan,"tandas M Islahi
Masih menurut M Islahi, seharusnya Pemkab maupun Pemerintahan Desa merasa terbantu dengan peran LSM maupun Wartawan yang ikut menjalankan fungsi kontrol dan belum maksimal dilakukan Pemangku Kebijakan, bukan dianggap momok dan dinilai seolah mencari kesalahan
Sementara Agus Wijaya Sekretaris LSM NGO BARA mendukung langkah dari Ketua dan Sekretaris KJJT untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sampang, agar supaya tindakan menghalang halangi tugas Jurnalis dalam mendapatkan akses informasi dan kebenaran itu tidak terjadi lagi
Apalagi dalam kejadian tersebut ada pihak DPMD dan Kecamatan, namun praktek intimidasi melibatkan banyak Warga dengan lancar terjadi bahkan keberadaan Pejabat DPMD maupun Tim Kecamatan yang ikut turun pun hilang kewibawaannya
Ditambahkan, pihaknya akan berkirim surat kepada BPK RI agar turun untuk melakukan Audit pasca Audit dari Inspektorat
Sayangnya saat dimintai tanggapan Rosul Kabid Penataan dan Kerjasama Desa DPMD yang waktu itu ikut turun tidak meresponnya
Sebelumnya rabu 3/10 lalu ada kegiatan yang diistilahkan Ispeksi bersama ke Desa Lar lar Kecamatan Banyuates itu untuk memastikan kegiatan DD berupa Pembangunan jalan dan kegiatan sama tapi dari Swadaya Masyarakat
Inspeksi bersama itu melibatkan LSM Pekat IB DPD Sampang didampingi sejumlah Wartawan, DPMD, Tim Kecamatan dan sudah disetujui oleh Pj Kades setempat
Namun sebelum menjalankan tugasnya Rombongan yang ke lokasi itu ditemui banyak Warga hingga berujung intimidasi serta kekisruhan bahkan sempat disebut dalam pemberitaan salah satu Media Cyber adanya kekerasan fisik dan beredarnya video yang seolah memojokkan Aktivis LSM dan Wartawan yang ikut serta ke Lapangan
Tidak terima dengan perlakuan itu, senin 9/10 dengan didampingi sejumlah Aktivis LSM dan Wartawan di Kabupaten Sampang, Bambang Gunawan serta Hoiri selaku Ketua dan Sekretaris KJJT melaporkan Pj Kades Lar lar ke Polres setempat
Menanggapi Laporan tersebut Fadol Pj Kades Lar lar senin 9/10 mengaku heran terhadap Laporan yang ditujukan kepadanya
"Saya justru membantu meredam dan mengamankan Rombongan Inspeksi dari emosi Warga," ungkapnya senin 9/10
Menurutnya, tidak ada niat menghalang halangi Rombongan yang melakukan Inspeksi, terbukti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu item dugaan yang menjadi temuan itu memang murni dari Swadaya masyarakat sedangkan yang kegiatan DD diakui memang belum selesai dan menunggu untuk di Wales
Selain itu bentuk keseriusan melayani Rombongan Inspeksi dibuktikan dengan membawa alat pengukur (Meteran) untuk memperlancar tugas Inspeksi supaya diketahui temuan yang diduga sehingga akan menjadi koreksi maupun evaluasi untuk ditindaklanjuti
Tentang beredarnya video yang dinilai memojokkan salah satu pihak, Fadol mengaku tidak mengetahuinya dan tanpa sepengetahuan dirinya
Bahkan sepulangnya Rombongan LSM dan Wartawan itu Ia memberitahukan kepada Warga masyarakat bahwa permasalahan sudah klir dan disepakati tidak akan memperpanjang masalah tersebut
Ia juga mengingatkan kepada Warga agar jangan memposting rekaman dalam kejadian itu. (Imade)
إرسال تعليق