Momen Penting dan Menarik Seputar Rakernas III PDIP 2023
ANEKAFAKTA.COM,Jakarta
PDI Perjuangan (PDIP) telah selesai menyelenggarakan rapat kerja nasional (Rakernas) III di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan pada 6-8 Juni 2023. Selama tiga hari, berbagai momen penting dan menarik terekam.
Rakernas III PDIP ini mengangkat tema 'Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dipelihara oleh Negara', seperti amanat Pasal 1 ayat (1) UUD 1945.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka sendiri rakernas pada hari pertama pada Selasa (6/6/2023). Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden usungan PDIP Ganjar Pranowo juga memberikan pidato politik pada hari pertama penyelenggaraan rakernas.
Hari kedua dan hari ketiga banyak membahas strategi dan konsolidasi untuk memenangkan Ganjar dan PDIP pada Pemilu 2024. Hasil pembahasan itu kemudian dijadikan rekomendasi yang disampaikan pada penutupan Rakernas III pada Kamis (8/6/2023).
Momen menarik terlihat antara Megawati dan bakal Ganjar saat pembukaan rapat kerja nasional (rakernas) III PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
Saat itu, Megawati baru sampai di lokasi penyelenggaraan rakernas. Beberapa elite PDIP seperti Ketua DPP Prananda Prabowo, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, mantan Sekretaris Jenderal Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo langsung menyambut presiden ke-5 RI itu.
Megawati lalu menyalami mereka satu persatu. Namun, perhatiannya tertuju kepada Ganjar. Megawati merasa kopiah yang dikenakan Ganjar kurang presisi.
"Jangan gitu, sini Ibu rapihin," ujar Megawati kepada Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah yang lebih tinggi dari Mega spontan menundukkan kepalanya. "Nggeh, Ibu," jawab Ganjar.
Megawati pun merapihkan posisi kopiah di kepala Ganjar. "Begini bagus, lebih gagah," ucapnya.
Presiden Jokowi juga terlihat bergandengan tangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat turun dari tangga panggung.
Momen tersebut terjadi usai Jokowi menerima hadiah foto dari Megawati di atas panggung utama rakernas III PDIP. Tampak, foto itu merekam momen kebersamaan Jokowi bersama Megawati beserta calon presiden PDIP Ganjar Pranowo serta elite PDIP lainnya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo di Batu Tulis.
Mereka kemudian berpose dengan jari membentuk metal saat prosesi penyerahan foto di atas panggung acara Rakernas III. Setelah prosesi penyerahan foto selesai, pembawa acara mempersilakan Jokowi dan Megawati beserta Ganjar, Puan, dan Prananda kembali ke kursi masing-masing.
Megawati terlihat jalan lebih dahulu. Namun, Jokowi langsung menghampiri dari belakang sampai bergerak persis di sisi kiri Megawati.
Orang nomor satu di Indonesia itu kemudian terlihat langsung sigap memegang erat tangan kiri Megawati dengan tangan kanan, ketika ingin menuruni tangga panggung utama. Megawati terlihat senyum-senyum dengan tingkah Jokowi itu. Jokowi pun ikut tersenyum.
Sementara itu, Puan bersama Prananda dan Ganjar terlihat berjalan di belakang Jokowi serta Megawati yang bergandengan.
Megawati membela Jokowi yang sempat dikritik soal pembangunan jalan, salah satunya oleh bakal calon presiden Anies Baswedan.
Dia merasa, pihak yang mengkritik kinerja Jokowi seakan tutup mata atas segala pencapaian yang telah dilakukan orang nomor satu di Indonesia itu. Dia pun mengatakan kritik soal pembangunan jalan itu kurang bijaksana.
"Kalau kita lihat kerja Pak Jokowi itu, dari Pak Jokowi [periode] 1 sampai Pak Jokowi [periode] 2 itu kan kelihatan sekali. Jadi kalau ada orang seperti tutup mata mengatakan bahwa kerja Pak Jokowi itu membuat transportasi dalam pengertian jalan itu, ya saya pikir orang itu kurang bijaksana," ujar Mega usai pembukaan Rakernas III PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
Menurutnya, segala jenis pembangunan tak bisa dilakukan dari ruang hampa. Seorang pemimpin pemerintahan, lanjutnya, harus memperhatikan anggaran sebelum melaksanakan pembangunan.
"Membangun itu dari sisi ekonomi kan bukan tangan kosong. Apapun juga sudah harus dibahas dan itu kita punya tata pemerintahan yang anggarannya mencukupi atau tidak," ucap presiden ke-5 ini.
Pada kesempatan itu, Megawati juga membantah menekan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tegak lurus mendukung calon presiden Ganjar Pranowo dalam ajang Pilpres 2024.
Dia mengakui dirinya yang menunjuk Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2013 dan 2019. Meski begitu, Jokowi sudah dipilih oleh rakyat. Megawati menegaskan bahwa dirinya orang yang tahu aturan. Oleh sebab itu, dia tak akan menekan seorang presiden.
"Ngapain saya nekan presiden. Itu yang harus bisa dibedakan. Saya ini orang taat aturan," ujar Megawati.
Jokowi menitipkan pesan kepada bakal calon presiden Ganjar Pranowo agar terus memiliki nyali dan keberanian apabila dipercaya sebagai Presiden Ke-8 RI.
Hal ini disampaikan Jokowi usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/6/2023).
"Kalau nasihat pemimpin ke depan, seperti [salah satu calon] Pak Ganjar Pranowo. Jadi, yang paling penting itu memang punya nyali, itu nomor satu. Berani itu nomor satu, berani dan punya nyali," katanya kepada wartawan, Selasa (6/6/2023).
Meski demikian, orang nomor satu di Indonesia ini merasa Gubernur Jawa Tengah merupakan sosok pemimpin yang punya keberanian itu.
"Dan saya lihat Pak Ganjar punya itu [berani dan bernyali]," jelas Jokowi.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengungkap beberapa nama yang masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Sebagai informasi, PDIP sudah mengusung Ganjar sebagai calon presiden (capres) usungan. Menurut Puan, setidaknya ada 10 nama cawapres yang dipertimbangkan untuk mendampingi Ganjar pada ajang Pilpres 2024.
"Pencawapresan, nama kan banyak ada sepuluh," ujar Puan dalam sela-sela Rakernas III PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
Ketua DPR RI ini pun menyebut enam dari sepuluh nama cawapres potensial Ganjar. Salah satunya, ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud sudah masuk namanya, Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, kemudian ada Pak AHY ya kan? Pak AHY, Pak.. Sopo [siapa] lagi Mas [tanya ke Ganjar]? Pak Airlangga, ya kan?" ucapnya.
Puan merasa, setiap tokoh yang dipertimbangkan jadi cawapres Ganjar punya kelebihan masing-masing. Meski begitu, lanjutnya, sosok cawapres nantinya harus punya kesamaan pandangan dengan Ganjar. Oleh sebab itu, pengurus partai akan membahas nama-nama tersebut.
"Semuanya, tentu punya kelebihan-kelebihan yang nantinya akan dipertimbangkan dan kemudian apakah itu bisa bekerja sama dengan calon presiden dari PDI Perjuangan, sesuai dengan visi-misi, cita-cita, dan lain sebagainya," jelas Puan.
Momen menarik terjadi pada hari kedua rapat kerja nasional (rakernas) III PDI Perjuangan (PDIP) pada Rabu (7/6/2023). Saat itu, Sri Krishna Encik menyanyikan tembang karyanya berjudul "Ganjar Siji Ganjar Kabeh" di hadapan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Awalnya, seniman senior Butet Kartaredjasa menjelaskan di depan Megawati bahwa lagu "Ganjar Siji Ganjar Kabeh" itu sempat viral. Butet pun mempersilakan Encik maju menghadap para elite PDIP.
Ada Megawati, Ketua DPP Puan Maharani, Ketua DPP Prananda Prabowo, dan Bendahara Umum Olly Dondokambey. Lalu, di belakang para tokoh itu ada juga Sekrestaris Jenderal Hasto Kristiyanto, Ketua DPP Eriko Sotarduga, Ketua DPP Said Abdullah, Ketua DPP Nusyirwan Soejono, dan Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Rano Karno.
Encik yang berambut gimbal itu pun maju dengan membawa gitar. Dia tampak menundukkan kepalanya sebelum bernyanyi.
"Tengji, tengbeh, banteng siji banteng kabeh [banteng satu, banteng semua]. Jarji, jarbeh, Ganjar siji, Ganjar Kabeh [Ganjar satu, Ganjar semua]," nyanyian Encik.
Sejumlah peserta rakernas pun tampak berdendang mengikuti nyanyian Encik itu.Dia melanjutkan nyanyiannya dengan menyebut nama Puan.
"Wanji, Wanbeh, Puan Siji, Puan Kabeh," begitu penggalan lirik yang dinyanyikan Encik.
Setelahnya, Encik juga mengubah liriknya khusus untuk Megawati.
"Di sini ada Bu Mega. Bu Mega ketua kita. Beliau memang bijaksana. Kita semua mendukungnya. Maji, mabeh, Mega siji, Mega kabeh," dendang Encik.
Megawati pun tampak tertawa, begitu juga dengan jajaran DPP PDIP. Presiden ke-5 itu tampak tersipu malu saat petikan lagu itu didendangkan.
(Tim/Red)
إرسال تعليق