Aktivis KAKI Berharap Pelayanan dan Alat Kesehatan di RSUD Syamrabu Bangkalan Harus di Benahi Dengan Baik
ANEKAFAKTA.COM,BANGKALAN
Polemik Kesah keluh masyarakat soal pelayanan dan alat kesehatan di RSUD Syamrabu Bangkalan menuai penilaian kurang baik dalam melayani orang Sakit maupun keluarga penunggu dan pengunjung. Pasalnya RSUD Syamrabu Bangkalan merupakan Rumah Sakit Rujukan se-Madura di Pulau Madura Jawa Timur Indonesia.
Namun sayangnya Rumah Sakit yang megah terindikasi hanya tinggal nama saja tanpa ada bukti pelayanan profesional sebagaimana layaknya Rumah Sakit yang diharapkan khalayak masyarakat khususnya yang rawat inap didalamnya.
Sebenarnya banyak sekali keluhan dari masyarakat bangkalan khususnya dan diluar Bangkalan pada umumnya. Tapi masyarakat cenderung takut untuk memberi kritik membangun terhadap pelayanan dan kurang canggihnya alat kesehatan RSUD Syamrabu Bangkalan.
Guna memenuhi kebutuhan setiap orang dalam perawatan atau penanganan medis yang lebih baik, maka sangat penting bagi setiap Rumah Sakit untuk memiliki sebuah peralatan medis untuk membantu menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit yang tengah diderita oleh pasien.
Di informasikan RSUD Syamrabu Bangkalan pada tahun 2022 mendapat suntikan dana Rp 172 miliar yang mana anggaran tersebut difokuskan terhadap pembelian alat-alat medis yang di butuhkan oleh RSUD Syamrabu.
Moh Hosen Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) berharap Pelayanan RSUD Syamrabu Bangkalan harus dibenahi sehingga membuat pasien dan keluarga maupun pengunjung terasa nyaman aman. Bukan dilayani seperti penanganan tukang parkir dalam artian datang dilayani setelah itu dibiarkan dan ditangani kembali setelah mau pulang.
Dan satu lagi kebiasaan di RSUD Syamrabu Bangkalan yaitu kurangnya mengontrol kondisi pasien, bahkan harus keluarga pasien yang tidak tahu apa-apa disuruh juga, padahal urusan penanganan kesehatan mereka tidak paham. kebiasaan seperti ini harus dirubah karena bagaimanapun dokter maupun perawat didalamnya bekerja dan di gajih karena adanya pasien.
"Lanjut Aktivis KAKI, sebagai pengamat Kinerja Pemerintah juga menyayangkan soal alat medis yang masih Dikeluhkan Masyarakat lantaran Penanganan kesehatan kurang canggih dan profesional. Sehingga banyak pasien yang rujuk ke Rs Soetomo Surabaya, ini menunjukkan bahwa RSUD Syamrabu Bangkalan sudah tidak mampu dalam penanganan medis padahal anggaran pemerintah yang dialokasikan berjumlah ratusan miliyar.
"Bukan cuma alat medis dikeluhkan masyarakat, melainkan Mobilisasi Ambulance yang kerap menunggu berjam-jam jika dibutuhkan untuk pasien rujukan maupun pasien meninggal yang membuat keluarga pasien marah-marah. Anehnya alasannya yang di sampaikan Pihak Rumah sakit adalah Supir Ambulance masih antar pasien lain padahal memang kurangnya Mobilisasi operasional," ungkap Aktivis KAKI," Jumat 9 Juni 2023.
Red/anekafakta.com
إرسال تعليق