SDP Nurul Yaqin Setu: Titik Awal Roadshow Gerakan Moral Ekonomi Bangkit Santri Indonesia



SDP Nurul Yaqin Setu: Titik Awal Roadshow Gerakan Moral Ekonomi Bangkit Santri Indonesia



Berawal dari permintaan masyarakat bawah (grassroot) yang menginginkan layanan pendidikan, kesehatan dan wirausaha/kesempatan kerja pada bulan Ramadhan yang lalu membuat Yayasan Amal Soleh Waqaf Umat dan PPWI Peduli Jawa Barat tergerak untuk berbuat lebih bagi masyarakat Jawa Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Tentunya ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan mengingat kondisi masyarakat berbagai tipikal. "Kami hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan merangkul seluruh elemen masyarakat," papar Widi Djatmiko selaku inisiator PPWI Peduli Jawa Barat di hadapan awak media. 

"Hal ini bisa disinergikan sesuai dengan kondisi wilayah dan kultural masyarakat sekitarnya," tandas Ahli Farmasi jebolan SMF Yamasi Makassar tahun 1993. Senada dengan pernyataan KH Hamdan Fachrurrozi selaku pembina Yayasan Nurul Yaqin Setu Kabupaten Bekasi yang turut hadir dalam kegiatan ini, menurutnya perlu ada aksi langsung di masyarakat. "Sebagai warga asli kampung sini, kami berharap agar dakwah bisa berkembang dan manfaat buat masyarakat," tandas kiai gaek ini. Salah satu peserta tergelitik untuk menyampaikan beberapa uneg-uneg nya, diantaranya dari Ust Encin Darmawan selaku ketua Yayasan Nurul Yaqin Setu yang sangat berharap agar ada bantuan terfokus pada fasilitas pembelajaran dan honor guru. " Kondisi kami baru setahun dan kami berharap ada jalan keluar untuk masalah finansial guru serta pengadaan peralatan pembelajaran siswa," harapnya kepada tim Roadshow Gerakan Moral Ekonomi Bangkit Santri Indonesia. Senada dengan itu ust Yusuf berharap ada pembenahan manajemen sekolah. " Kami sangat berharap ada perbaikan SDM karena hal ini cukup mahal biayanya," tandasnya di depan peserta lainnya. Salah satu peserta kang Fahmi Baihaqi juga berharap agar memanfaatkan apa yang ada di depan mata. "Saat ini yang ada di pesantren ini adalah singkong yang siap panen, agar bisa dijadikan salah satu sumber ekonomis bagi pelaku UMKM pesantren," paparnya di hadapan peserta. Selain itu harapan Pembina Yayasan Nurul Yaqin Setu, KH Hamdan Fachrurrozi hal ini bukan sekedar wacana saja. " Dibutuhkan kerjasama yang terukur dan ikhtiar untuk semua pengurus dan kami berharap ada pembenahan manajemen internal dulu," paparnya di sesi akhir. Tentunya ini bukan tugas yang mudah. "Dibutuhkan sinergi yang kuat dan kami InshaAllah siapkan Tim untuk bimbingan teknis di tiap bidang, baik pendidikan, ketahanan pangan dan UMKM," papar Widi Djatmiko, AA,SE selaku ketua Yayasan Amal Soleh Waqaf Umat. "Untuk saat ini program yang kami sinergikan antara lain ketahanan pangan dengan program Agrobisnis dan laboratoriumnya, Kampung Sedekah Umat, Pelatihan Dasar Jurnalistik, Cara Cerdas Kelola Manajemen, Kajian Bulanan Kampung Muallaf Dhuafa, Layanan Kesehatan, Khitanan Massal dan pendampingan pelaku UMKM yang terkena imbas pandemi dan hutang ribawi," tandas anggota DPN PPWI bidang UMKM dan Pemberdayaan Pewarta Warga ini di hadapan peserta. Untuk saat ini disekitar SDP Nurul Yaqin Setu ada sekitar 10 DKM baik di kampung maupun dalam kompleks perumahan. " Inilah yang akan kita rangkul untuk sinergi bersama," tandasnya dihadapan peserta. Bagi yang ingin bergabung di program ini bisa menghubungi  089517454212. Harapan kami ini jadi program moral untuk mendorong bangkitnya ekonomi umat berbasis pesantren. Semoga. 


(EA/AS Widi)

Post a Comment

أحدث أقدم