Membaca Tenangnya PDIP menghadapi Pilpres 2024


Membaca Tenangnya PDIP menghadapi Pilpres 2024

Oleh Mas Solehudin Ketua Klub Study Islam & Nasionalisme

ANEKAFAKTA.COM,Tangerang

Sikap tenang PDIP dari hiruk-pikuk pencapresan serta koalisi parpol patut kita simak dengan cermat. Sebab sikap PDIP ini bisa saja menjadi penentu arah bangsa pasca Jokowi selesai menjabat sebagai Presiden untuk jaminan keberlanjutan program pembangunan yang sudah,sedang dan akan dilaksanakan pasca Jokowi selesai menjabat.

Atau malah sebaliknya, momentum pemilu dan pilpres 2024 merupakan jalan baru bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah pandangan dunia yang diusung partai pemenang dalam perhelatan demokrasi tahun 2024.

Hingga detik ini, siapapun belum bisa memastikan memprediksi siapa yang akan dipilih oleh rakyat untuk melanjutkan Kepemimpinan Bangsa sebagai Presiden RI ke 8.

Baru Anis Baswedan yang diusung oleh Partai Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, PKS dan Demokrat yang sudah jelas mendapatkan tiket untuk mengikuti kontestasi sebagai Calon Presiden.

Sementara Partai lainnya termasuk PDIP terkesan masih menghitung dan mengkalkulasikan segala kemungkinan agar bisa memenangkan perhelatan demokrasi lima tahunan.

Kita belum tahu apa pertimbangan partai sebesar PDIP belum mau menyodorkan sosok yang akan diusung menjadi "petugas partai" untuk menduduki posisi jabatan Presiden di Republik Indonesia yang sangat terhormat.

Tenangnya PDIP dari hiruk-pikuk pencapresan ini bisa kita baca dua hal. Pertama, PDIP memang sangat percaya diri bisa memenangkan perhelatan demokrasi untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Istilah hattrick. Baik kemenangan di Pemilu legislatif sebagai Partai Mayoritas dan kemenangan di Pilpres yang menjadikan "petugas partainya" menjadi Presiden untuk menggantikan Pak Jokowi.

Kedua, bisa saja sikap tenang PDIP dari hiruk-pikuk pencapresan menandakan sikap gamang yang dibalut dengan ketenangan. Agar lawan tidak bisa menerka atau membaca dengan cermat kegalauan PDIP agar bisa memenangkan perhelatan demokrasi terutama pada pemilihan presiden yang sangat menentukan arah bangsa  Pasca Pak Jokowi.

Bisa juga ada analisa ketiga yang kita belum bisa menebak arah dari sikap PDIP tersebut. Hanya Ibu ketua Megawati yang bisa menjelaskan secara detailnya.

Kita sebagai rakyat biasa baru bisa menduga-duga saja. Tidak lebih dari itu. Namun kita juga sebagai rakyat memiliki "kepentingan" untuk tahu siapa kader partai dari PDIP atau partai lainnya yang akan diusung sendiri oleh partainya. sebab ini sudah menyangkut kepentingan bangsa kita ke depannya.

Sosok Pemimpin yang akan memimpin kita harus jelas bibit, bebet dan bobotnya. Apalagi ini terkait dengan bangsa besar Indonesia Raya.

Kita rakyat Indonesia tidak mau "beli kucing dalam karung" dalam memilih Presiden. Artinya, calon presiden yang hendak rakyat pilih  di pilpres tahun 2024 semestinya sudah mulai disodorkan kepada rakyat. Agar rakyat juga tahu dan bisa menentukan arah dan sikapnya untuk memilih atau tidak memilih sang calon yang diusung oleh Partai Politik.

Insyaallah rakyat Indonesia sudah cerdas dalam berpolitik. Insyaallah rakyat Indonesia tidak mudah tergiur dengan janji-janji politik. Insyaallah rakyat Indonesia tidak bergeming dengan "politik uang". 

Kebutuhan rakyat Indonesia sekarang ini adalah hadirnya Pemimpin yang tulus mencintai rakyat dan bangsa Indonesia tanpa membeda-bedakan Suku, Ras dan Agama.

Kebutuhan rakyat Indonesia saat ini menginginkan hadirnya Pemimpin yang mampu menjadi pengayom bagi segenap rakyat Indonesia. Agar rakyat Indonesia bisa menikmati, mensyukuri dan beribadah dengan tenang kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bentuk wujud kehambaan kita kepada Tuhan. 

Kita menjadi bangsa besar karena berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Oleh karenanya kita butuh pemimpin bangsa yang berfikir besar dan berjiwa besar yang siap menjadi pemandu bangsa agar Indonesia kembali menjadi mercusuar dunia. Amiin.

Post a Comment

أحدث أقدم