Kekuasaan Seperti Bunga Mawar, Indah tapi Berduri


Kekuasaan Seperti Bunga Mawar, Indah tapi Berduri

Oleh Mas Solehudin, Ketua Klub Study Islam & Nasionalisme

ANEKAFAKTA.COM,Tangerang

Bunga mawar sangat indah di pandang mata. Terlebih bila ditanam secara teratur dan rapih dengan tata letak landscape yang di desain matang oleh ahli taman pastinya akan menambah pesona sang mawar.

Kekuasaan seperti bunga mawar. Sangat mempesona begitu menggoda. Namun untuk mendapatkan posisi kekuasaan banyak duri yang kasat mata. 

Bisa dipastikan siapapun tidak mudah untuk mendapatkan kekuasaan meskipun hanya secuil kekuasaan. Sekalipun orang tersebut nyaris sempurna.

Jalan menuju kekuasaan sangat berliku. Bahkan tidak jarang kita temui banyak jebakan. Baik sebelum mendapatkan kekuasaan ataupun sedang maupun sudah mendapatkan kekuasaan.  Bahkan yang sudah purna pun kekuasaan masih bisa menjerat sang penguasa untuk tetap berurusan dengan kekuasaan.

Sejak zaman Nabi Adam alaihissalam vs Iblis laknatulloh, kekuasaan sudah menjadi rebutan. Siapa yang harus mendapatkan supremasi sebagai Khalifah fil Ardh menjadi Isyu yang panas bagi Iblis.

Iblis saat ini berkedudukan sebagai pemimpin para malaikat di surga merasa diri pihak yang paling berhak untuk posisi tersebut dengan alasan bahwa dia lebih baik dari Adam alaihissalam. Sehingga seharusnya kekuasaan itu diberikan kepada dia.

Namun Alloh SWT Tuhan Yang Maha Kuasa Sang Maha Raja Diraja Semesta Alam dengan tegas menolak pengajuan diri iblis  tersebut. Sebab Tuhan Sang Maha Kuasa sudah menetapkan bahwa untuk menjadi KhalifahNya di bumi adalah Adam alaihissalam.

Keputusan Tuhan yang tegas ini memercikan ketidakpuasan dan kemarahan Iblis sehingga melakukan tindakan pembangkangan terhadap perintah Tuhan agar para malaikat termasuk Iblis untuk bersujud kepada Adam Alaihissalam.

Iblis laknatulloh membangkang dan menolak bersujud kepada Adam dengan alasan --menurut iblis-- sangat rasional. Padahal dititik itulah kedudukan Iblis sebagai pemimpin para malaikat di surga runtuh dan hilang.

Terlepas dari skenario Tuhan yang kita belum tahu, kekuasaan memang sangat menggoda sejak dulu kala. Padahal Iblis saat itu sudah menjadi pemimpin para malaikat masih saja merasa kurang hingga tetap menginginkan kekuasaan lebih lagi yaitu menjadi KhalifahNya di bumi.

Maka tidak mengherankan, sampai kapanpun kekuasaan akan selalu menjadi rebutan. Bahkan anak keturunan Adam alaihissalam pun tidak terbebas dari napsu untuk merebutkan kekuasaan. 

Peristiwa Habil dan Qabil karena memperebutkan Iklimah gadis cantik rupawan merupakan ibroh nyata bagi anak keturunan Adam, bahwa memperebutkan kekuasaan sudah terjadi sejak awal Adam Alaihissalam menghuni bumi ini.

Kita tidak tahu sampai kapan "kekuasaan" tidak menarik lagi. Padahal jelas hadits Nabi Pengingatkan bahwa dunia ini sudah menjadi seperti orang rentah, peyot dan merepotkan. Tapi tetap saja kita silau terhadap dunia.

Bahkan tidak mengenali waktu lagi. Siang atau malam tetap berjibaku untuk "mengejar" mimpi dunia yang sangat aduhai.

Sampai kita tidak sadar bahwa ajal sebentar lagi menjemput kita. Tanpa ada persiapan khusus kita harus menghadap Sang Kholiq untuk mempertanggung jawabkan semua yang kita lakukan selama hidup di dunia.

Ya begitulah dunia dan kekuasaan. Bisa membuat kita lalai kepada Tuhan. 

Bila kita tidak selalu menjaga hati kita agar selalu berkekelan berdzikir kepada Alloh SWT. Pasti kita tertipu. 

Kekuasaan itu ibarat Bunga Mawar, indah tapi berduri. Maka kita harus cermat dan teliti sebelum memetiknya bila tidak ingin terkena durinya.

Post a Comment

أحدث أقدم