”Damai, Penjernihan, dan Cinta”, Memahami Hikmat Natal dalam Perayaan Natal Oikumene Kemenkumham

”Damai, Penjernihan, dan Cinta”, Memahami Hikmat Natal dalam Perayaan Natal Oikumene Kemenkumham

ANEKAFAKTA.COM,Waikabubak

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melaksanakan Ibadah dan Perayaan Natal Oikumene pada Sabtu (21/01/2023) yang berpusat di Graha Pengayoman, Jakarta Pusat. 


Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Waikabubak yang dipimpin oleh Yohanis Varianto bersama jajaran turut serta dalam Ibadah dan Perayaan Natal Oikumene secara daring melalui link zoom meeting di aula terbuka Lapas Waikabubak. Perayaan ini juga disiarkan secara live melalui kanal youtube Kemenkumham dan diikuti oleh seluruh ASN Kemenkumham RI.


Ibadah dihadiri oleh Pendeta Jimmy M.R.Lumitang, M.Th, MBA, Pastur Frumens Gion,OFM, Menteri Hukum dan HAM,Yasonna H.Laoly, Ketua Oikumene Kemenkumham,Reinhard Silitonga dan Panitia Natal Tahun 2022, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Naisoi bersama seluruh jajaran pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kemenkumham RI. 


Di awali dengan saat teduh dan doa yang dipimpin oleh Pdt. Jimmy, dilanjutkan dengan nyanyian dan puji-pujian, serta pembacaan firman Tuhan dan khotbah oleh Pastur Frumens.

Lilin Natal dinyalakan oleh Pdt. Jimmy, Pastur Frumens, Menkumham Yasonna, perwakilan Penasihat Oikumene, Sam Tobing, Perwakilan Wakil Gubernur NTT , Ketua Oikumene, Ketua Pelaksana Natal Tahun 2022, dan Perwakilan Taruna Poltekip dan Poltekim. 

Selanjutnya pembacaan firman yang diambil dari Injil Matius pasal 2 Ayat 1-12 tentang Orang-Orang Majus dari Timur. Dalam khotbahnya, Pastur Frumens menerangkan tiga kata kunci dalam memahami hikmat Natal. 

“Tema kita pada malam Natal Oikumene ini adalah Pulanglah Mereka Melalui Jalan Lain. Ada tiga kata kunci untuk dapat memahami hikmat Natal. Ketiga kata kunci itu adalah (1) Damai, (2) Penjernihan, supaya dapat diambil sikap yang tepat. (3) Cinta,” Pastur Frumens mengawali khotbahnya. 

“Natal adalah tentang damai. Damai adalah sikap sahaja, sehatnya relasi kita satu sama lain dan relasi kita dengan Tuhan, asal usul hidup kita. Damai adalah tentang kecakapan kita untuk berjumpa dengan sesama. Yang kedua, Natal adalah tentang sikap mengambil keputusan dan menjalankan keputusan itu. Di dalam Natal dibutuhkan sikap taat, mendengarkan diri sendiri dan mendengarkan Tuhan yang berbicara pada kita. Natal adalah tentang cinta. Tentang pemberian diri. Kita sebagai pengikut Kristus dan warga Indonesia, mari kita melayani satu sama lain, mari kita memberikan yang terbaik bagi lembaga kita bertugas dan bagi Indonesia yang kita cintai,” tutupnya. 


Ibadah dan perayaan Natal Oikumene ditutup oleh doa yang disampaikan Pdt Jimmy dan nyanyi-nyanyian dari sejumlah Grup Paduan Suara. 

Humas Lp Wkb

Post a Comment

أحدث أقدم