Dukung Program Quick Win Presisi, Polres Berau Kalimantan Timur Ungkap Kasus Tambang Batubara Ilegal

Dukung Program Quick Win Presisi, Polres Berau Kalimantan Timur Ungkap Kasus Tambang Batubara Ilegal

ANEKAFAKTA.COM,Kaltim

Aneka fakta|Kaltim-Isu yang bergulir akhirnya menjadi viral terkait pengakuan mantan Polisi Ismail Bolong memberikan suap kepada oknum aparat dan Polres Berau berhasil mengungkap kasus ilegal mining atau tambang ilegal, Rabu, 9 November 2022, di Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau.

Hal ini dinyatakan oleh Kapolres Berau AKBP Sindhu Brahmarya, S.H., S.IK., dalam konferensi pers di Ruang Media Polres Berau pada hari Jumat, 11 November 2022.

“Polres Berau menerima laporan pengaduan dari masyarakat bahwa telah terjadi kegiatan penambangan batu bara ilegal di kampung Pegat Bukur Kec Sambaliung Berau. Kemudian Sat Reskrim Polres Berau dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Iptu Ardian, S.IK meluncur ke lokasi kejadian yang terletak di Titik koordinat E 0547311N,"ucap AKBP Sindhu Brahmarya.

Setiba di lokasi, Polres Berau menemukan 1 (satu) unit Excavator Hitachi PC200 yang di operatori sdr MK (47) sedang melakukan kegiatan penambangan lahan batubara secara ilegal selanjutnya dilakukan penangkapan dan pengamanan terhadap pelaku dan barang bukti yang kemudian dibawa ke Polres Berau.

Dijelaskannya juga, orang yang melakukan penambangan tanpa izin diancam pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000.000. Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 pasal 158 UU tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Kapolres Berau menyatakan bahwa kasus berawal dari informasi masyarakat ke nomor pribadi Kapolres sesuai dengan program quick win presisi yang sedang digencarkan Polri termasuk di Polda Kaltim. Hal tersebut langsung di tindaklanjuti jajaran Polres Berau sehingga mendapatkan hasil di lapangan. Keberhasilan pengungkapan tidak terlepas dari penekanan Kapolda Kaltim untuk meningkatkan Public trust terhadap Polri.

"Selain tersangka MK, masih ada 2 (dua) tersangka lainnya yang menurut pengakuan MK menjadi pemodal dari kegiatan tersebut dan sudah diidentifikasi oleh Kasat Reskrim serta akan segera di tindaklanjuti hingga tuntas," ucap Kapolres.

Kapolres berjanji akan segera mengejar sisa pelaku yang saat ini diduga sudah berada diluar Berau untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di muka hukum.

Kasat Reskrim menambahkan bahwa penangkapan kegiatan tambang batubara ilegal kali ini merupakan upaya penegakan hukum yang kesekian kalinya di lakukan Polres Berau di tahun 2022.

"Polres Berau menangani 6 kasus pertambangan ilegal di tahun 2022, dengan rincian 3 kasus sdh P21 di Kejaksaan, 2 kasus dalam proses penyidikan dan 1 kasus yg baru saja dilakukan press release oleh Kapolres Berau," pungkasnya.

(Ardi/Red)

Post a Comment

أحدث أقدم