Driver Ojol Grab Menyesalkan Atas Putus Mitra Sepihak oleh Grab Indonesia

Driver Ojol Grab Menyesalkan Atas Putus Mitra Sepihak oleh Grab Indonesia


ANEKAFAKTA.COM,Jakarta


Grab selama ini aplikasi ojek online yang  sudah banyak menjadi profesi bagi sebagian banyak orang, baik untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau bahkan menjadi profesi tetap, demi menghidupi  keluarganya.
Namun adakalanya setelah berusaha maksimal dilapangan seorang driver tiba tiba di suspend atau bahkan di putus mitra tanpa bisa di carikan solusi terbaik bagi kemitraannya.

Seperti Putus mitra Grab atau suspend permanen,memang salah satu hal yang sangat disesalkan oleh para kebanyakan driver. 
Dengan disuspend  para driver aplikasi ojek online tidak bisa bekerja lagi dikarenakan aplikasinya tidak bisa mendapat orderan lagi walaupun masih bisa untuk dibuka kembali seperti biasanya setelah di persamakan data di Grab Driver Centre atau GDC cabang terdekat.

Putus mitra ini merupakan salah satu sanksi  yang paling berat diberikan Grab Indonesia kepada mitranya yang melanggar kebijakan. Penyebab putus mitra Grab-pun sangat beragam dan berbeda-beda pada setiap akun drivernya.

Seperti yang di ceritakan oleh Hendra salah satu driver ojek online  ke awak media anekafakta.com Jumat (25/11/2022).

 Dia mengatakan bahwa saat ini sedang di proses putus mitra karna diduga melewatkan salah satu kode etik yang mengharuskan seorang driver selfi setelah menurunkan penumpang,untuk memverifikasi bahwa akun berada di tangan yang benar.

Lebih lanjut ia menjelaskan "Saya di kasih waktu vermuk (verifikasi muka), tapi setelah 9 kali percobaan selalu gagal,saya disuspend oleh grab indonesia dan Sejak tanggal 28 october sampai saat ini sudah 3x datang ke GDC maspion gunung sahari,terakhir malahan di informasikan oleh Cs  bahwa saya di putus mitra karna melewatkan waktu vermuk yang mana sudah saya lakukan tetapi server tidak menanggapi saya menyimpan screnshot selfi waktu itu"ujarnya sedih.

Memang sebenarnya untuk status driver ojek online itu hanya sebatas mitra, bukan karyawan kontrak ataupun tetap. 
Jadi perlu di ketahui bahwa status mitra tersebut bisa berakhir kapan pun,tapi alangkah baiknya apabila management perusahaan sekelas grab bisa menunjukan terlebih dahulu kesalahan drivernya secara langsung dan bukan berkilah karna sebuah sistem tidak menanggapi karna sinyal atau pencahayaan yang kurang bagus  sebelum memutuskan mengakhiri kemitraan seorang driver yang berjuang demi keluarganya pungkasnya.

(Dwi Wahyudi/Red)

Post a Comment

أحدث أقدم