Gelora Tabungan Sosial Beksi Menguatkan Literasi Kebudayaan

Gelora Tabungan Sosial Beksi Menguatkan Literasi Kebudayaan


Seluruh orang Indonesia pasti tahu seni tradisi Ondel-Ondel. Boneka besar sepasang yang seringkali diarak di pinggir jalan dan gang ibukota diriingi musik asli maupun rekaman pernah menuai pro dan kontra baik di kalangan masyarakat, politisi, akademisi, seniman, dan budayawan. Pokok persoalannya adalah boneka itu sebagai media ngamen dan mencitrakan negatif unsur budaya Betawi. 

Tabungan Sosial Beksi merespon hal itu dengan Gerakan Literasi Ondel-Ondel di Ruang Masyarakat (GELORA) yang bertempat di RPTRA Joglo, Kembangan, Jakarta Barat (10/9/21). 

"Tabungan Sosial Beksi merupakan sebuah lembaga filantropi atau kedermawanan sosial di bidang kebudayaan fokusnya kebudayaan Betawi," kata Muhamad Rido selalu Ketua Lembaga Tabungan Sosial Beksi yang berdomisili di Jakarta Barat. 

Menurut Rido, lembaga yang diinisiasinya membantu persoalan masyarakat dalam hal kebudayaan terutama seni tradisi yang sudah jarang tampil dalam ruang publik masyarakat kota. Hal ini karena anggapan seni tradisi mahal dan semakin heterogennya masyarakat Jakarta. 

"Jadi siapa saja yang mau menanggap seni tradisi mulai dari Ondel-Ondel, Rebana, Palang Pintu, Topeng Blantek, dan lainnya cukup membayar dalam bentuk donasi," tambahnya. 

Adapun Kegiatan GELORA ini juga merupakan salah satu program yang dijalankannya demi meningkatkan literasi generasi muda dalam hal berkebudayaan. 

Turut hadir dalam kegiatan antara lain pejabat RW 08, RT 02 Joglo dan Pengelola RPTRA Joglo serta beberapa peserta kegiatan yang berasal dari berbagai daerah di Jakarta. Warga Kampung Budaya Pencak Silat Beksi, Jakarta Selatan pun terlihat di dalamnya. 

Selanjutnya dalam sesi dialog budaya, Pauzi dan Bentong, seniman Ondel-Ondel asal Jakarta Selatan mengatakan bahwa polemik Ondel-Ondel sebagai alat mengamen adalah persoalan perspektif saja. Karena pada dasarnya Ondel-Ondel sejak kemunculannya menjadi pelengkap kebutuhan manusia. Maksudnya kalau dahulu digunakan sebagai ritual dalam aspek kerohanian, kalau sekarang sebagai aspek kebutuhan pokok dalam kata lain eknonomi.

Para narasumber juga menerangkan kepada para audiens bahwa Ondel-Ondel telah ditetapkan sebagai ikon kebudayaan Betawi dalam kata lain identitas Jakarta yang tertuang dalam Pergub No.11 Tahun 2017. 

Setelah sesi dialog, para audiens juga diajak langsung praktik membuat Ondel-Ondel dari botol bekas yang tak terpakai. Kegiatan berlangsung khidmat namun tetap cair hingga pukul dua belas siang ditutup dengan foto bersama.

A.Azis/Red

Post a Comment

أحدث أقدم