Pamerkan Gaya Hidup Hedon atas Kasus Gagal Bayar MPIP, Raja Sapta Oktohari Layak Dicopot dari Ketua KOI
Jakarta,anekafakta.com
Dilansir dari media sosial, Raja Sapta Oktohari terpantau memiliki gaya hidup hedon (bermewah- mewahan) dari naik jet pribadi, kapal pesiar mewah, sampai rumah yang memiliki harimau putih langka serta memamerkan liburan di pulau miliknya. Padahal banyak masyarakat sekarang sedang hidup sengsara dan prihatin.
Gaya hidup hedon dan mewah ini sangat bertolak belakang dari anjuran bapak Presiden Jokowi agar pejabat negara tunjukkan gaya hidup sederhana dan tidak pamer harta kekayaan. Apalagi gaya hidup Raja Sapta Oktohari yang hedon dilihat oleh para korban gagal bayar PT Mahkota yang hidup prihatin karena dana mereka senilai 6.7 Triliun lebih hilang di perusahaan milik RSO dan RSO sebagai Direktur Utamanya juga.
Atas hal ini para korban PT Mahkota dan OSO SEKURITAS meminta agar Presiden Jokowi dapat dengan bijak, segera mencopot Raja Sapta Oktohari dari Ketua KOI yang hidup dengan tidak memperdulikan rasa prihatin masyarakat.
Juga diketahui Raja Sapta Oktohari mengunakan jabatan sebagai Ketua KOI untuk menghindari panggilan kepolisian (Polda Metro Jaya) hingga 7x dipanggil oleh penyelidik Polda dalam 2 tahun mangkir terus. Hal ini dipercaya oleh para korban Mahkota akan merusak citra pemerintahan Jokowi, seolah melindungi Terlapor pelaku pidana perbankan dan pencucian uang dan malah memberikan jabatan tanpa melihat karakter dan perbuatannya ketika menjalankan PT Mahkota yang merugikan masyarakat luas.
Korban R memberikan keterangan pers dan meminta Presiden Jokowi agar memperhatikan rasa keadilan, uang puluhan milyar tidak dikembalikan PT Mahkota milik Raja Sapta Oktohari.
"Saya berharap sekali kepada Presiden Jokowi yang saya cintai agar memperhatikan rasa keadilan, uang saya puluhan milyar tidak dikembalikan PT Mahkota milik Raja Sapta Oktohari, dan setiap hari saya melihat bagaimana RSO berfoya-foya di Bali, naek private jet, Yacht bahkan punya kebon binatang di rumahnya memelihara Harimau Putih. Sedangkan kami hidup makan nasi dengan garam saja. Dimana keadilan itu bapak Presiden Jokowi?" harapnya dalam rilis LQ Indonesia Lawfirm, Minggu (23/1/2022).
Korban lainnya M mengungkapkan kekecewaannya sambil menangis. "Dua tahun saya sudah menunggu sama sekali tidak ada itikat baik untuk mengembalikan dana saya dan orang tua saya, malah saya ditawarkan ganti rugi dengan properti yang tidak jelas, selain belum dibangun, tidak ada IMB nya pula," katanya.
"Yang ada hanya niat untuk kembali menipu. Tolong bapak Presiden Jokowi melihat karakter dan perbuatan pejabat kepada masyarakat sebelum memilih pejabat negara selain demi rasa keadilan agar dukungan makin mengalir kepada pemerintahan
Tolong bapak Presiden Jokowo dicopot dulu Raja Sapta Oktohari dari pemerintahan agar RSO dapat menjalani proses hukum, sesuai kata-kata Bapak, equality before the law," harapnya.
Red/Team
إرسال تعليق