Ratusan Juta Dana BOP Yang Mengalir di Tubuh PKBM Berau Patut Diselidiki Dan di Pertanyakan
Berau Kaltim,anekafakta.com.
Dana bantuan operasional pendidikan non formal yang dikucurkan pemerintah pusat langsung ke pihak pengelola pusat kegiatan belajar mengajar( PKBM) yang ada dikabupaten Berau Kalimantan Timur Patut dipertanyakan,karena ada dugaan terjadi penyelewengan keuangan negara didalamnya.
Hasil penelusuran tim media ini, dan diperkuat sejumlah informasi yang kami peroleh dari sumber informasi yang terpercaya membenarkan bahwa memang ada kejanggalan yang terjadi dalam pengelolaan keuangan oleh PKBM itu sendiri.
Dikatakan sumber informasi ,sebenarnya kami enggan menceritakan ini alias tutup mulut, namun dari tahun ketahun praktek ini makin menjadi jadi,masa kita harus diam, apalagi membiarkan kejahatan yang nyata nyata merugikan keuangan negara, masa harus kita tutup tutupi.
Makanya dia pun memberikan sinyal agar dugaan manipulasi data Dapodik, SPJ atau surat pertanggung jawaban dari PKBM, dan kegiatan belajar mengajar yang telah dibekukan namun masih terima anggaran ,segera di telusuri oleh wartawan dan LSM,termasuk data siswa paket, A paket B dan paket C yang ada di PKBM Kabupaten Berau.
Dalam laporan PKBM yang kami dapat setiap tahun siswa paket non formal tidak ada penurunan angka siswa paket, malah setiap tahun ada penambahan siswa, padahal untuk kota Tanjung Redeb( ibu kota Kabupaten Berau) semua sekolah formal,dan kelulusan rata rata 100%, timbul pertanyaan dari mana sekolah non formal yang ada dalam kota yang masuk dalam sekolah non formal,
terus yang setiap tahun lulus 100% kemana, ini semua yang patut ditelusuri oleh Wartawan dan LSM, jarnya.
Yang kedua masalah PKBM dari Tujuh PKBM yang ada di Kabupaten Berau ada beberapa PKBM yang telah di bekukan oleh pemerintah karna sudah tidak lagi teragreditasi,namun masih penerima bantuan operasional pendidikan,
Disinilah kami melihat ada kebohongan dan manipulasi data untuk mendapatkan dana segar dari pemerintah.
Untuk di ketahui besaran anggaran bantuan operasional pendidikan( BOP) bagi siswa non formal, untuk siswa paket C, Rp.1.800.000,-, sedangkan untuk paket B dan A masing masing dapat bantuan Rp.1.500.000,- dan Rp.1.300.000,- / masing masing siswa, kalikan jumlah data Dapodik yang setiap tahunnya terkesan direkayasa, rarusan juta bahkan miliaran uang negara seperti ditelan angin.
Sementara itu kepala seksi pendidikan luar sekolah (PLS) H. Ambo Sakka Spd.Mpd. yang dimintaI keterangan perihal dugaan penyalagunaan keuangan negara di tubuh PKBM Berau diruang kerjanya pada 14 /06/2021. Mengatakan, bahwa memang ada beberapa PKBM yang sempat terhenti kegiatan belajar mengajarnya, termasuk PKBM Mandalike yang ada diKecamatan Talisayan Kabupaten Berau
, kata H.Ambo, sebenarnya tidak ada dibekukan tetapi kemarin PKBM lambat memasukan Verfalnya,atau data dapodiknya, termasuk PKBM Mandalike tadi,
mengenai data laporan jumlah siswa baik
Paket A paket B maupun paket C, untuk tahun tahun kemarin PKBM langsung membuat laporan ke kementrian dinas pendidikan, PKBM laporan langsung berapa jumlah siswa non formal yang lulus dan berapa siswa masuk tahun ini, sama seperti halnya surat pertanggung jawaban atau SPJ, PKBM yang langsung membuat laporan kepusat
Lebih jauh dikatan H Ambo Sakka, untuk tahun ini PKBM yang ada di Kabupaten Berau sudah melalui dinas pendidikan dibidang PLS, jadi mereka buat laporan ke bidang PLS, nanti bidang menindak lanjutinya ke pusat, dan begitupun sebaliknya,
Dan untuk masalah bantuan operasional pendidikan (BOP) PKBM kabupaten Berau tahun 2021 ini dapat kucuran dana dari pusat sebesar, Rp 1,miliar 500 juta sekian, dan akan dibagi 7 PKBM yang ada.
Ditempat terpisah kepala bidang pendidikan luar sekolah(PLS) pak Juliansya,SE, yang ditemui diruang kerjanya beberapa hari lalu, meminta agar hasil temuan wartawan ini tidak usah diperpanjang, nanti kami akan undang pihak pengelola PKBM keruangan saya, untuk mengevaluasi kekurangan ini.
saya sudah undang ketua forum PKBM dan kepala seksi, agar persoalan ini segera di evaluasi,
Disampaikan Kabid pada dialog lewat HP, dari tujuh PKBM yang ada tiga diantaranya tidak hadir, namun mereka sudah sepakat untuk lakukan komunikasi,dan sekaligus mengevaluasi hasil temuan wartawan ini,ungkap Kabid.,
(Oli/Tim)
إرسال تعليق