MONUMEN MAUNG POLDA BANTEN BARU, LEBIH PUTIH CERAH


MONUMEN MAUNG POLDA BANTEN BARU, LEBIH PUTIH CERAH

Oleh:
Suryadi, (Wasekjen Lembaga Kebudayan Nasional/LKN) dan
Edy Sumardi Priadinata

ADA tampilan sesosok lebih putih cerah bermakna simbolik filosofis bertengger di atas tulisan "Kepolisian Republik Indonesia, Daerah Banten" mulai Ahad pagi ini (2/5/21).

Tanpa seremoni, dalam suasana santai dalam cermatan Kapolda Banten Irjen Pol. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A. tak mengenakan uniform Polri seperti juga beberapa pejabat utama Polda Banten, termasuk Kabid Humas Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata, S.I.K., M.H.  monumen "Maung Putih" yang lama, perlahan diturunkan.

Sebentar saja, di tangan para pekerja cekatan serta perupa (pemahat) Bambang Supriyanto, hanya sekitar 30 menit monumen baru "Maung Putih" baru seberat 200 kg dan panjang empat meter itu, sudah menggantikan yang lama dengan posisi tegak tegas terpasang di tempatnya. 

Monumen "Maung (macan) Putih" itu dipindahkan dari truck khusus yang mengangkutnya dari tempat pembuatannya di Panongan, Tangerang, Banten.  Pengerjaannya selama 2,5 bulan oleh perupa asal Yogyakarta, Bambang Supriyanto.

Pembuatan patung "Maung Putih" ini murni diinisiasi oleh Irjen Rudy Heriyanto. Tidak banyak yang tahu bahwa patung itu ketika sedang dibuat.

Sabtu malam (1/4/21) Kabid Humas Kombes Edy dikabari Kapolda akan dipasangkan monumen baru "Maung Putih" untuk menggantikan yang lama.

Akan tetapi, adalah pasti bahwa pembuatannya  diawali tradisi syukuran ditandai pemberian santunan kepada anak yatim dan yatim-piatu oleh Kapolda Irjen Rudy.

Sang perupa berasal dan mukim di Yogyakarta. Ia pernah tiga kali menjadi utusan Pemerintah cq. Kementerian Pariwisata untuk Festival Patung Es di Jepang. 

"Maung Putih" adalah bagian utama dari lambang Polda Banten.
Secara keseluruhan lambang Polda Banten yang dikemas dalam balutan kalimat  "Gawe Kuta Baluarti"  ditabalkan sebagai logo/lambang Polda Banten sejak berubah dari Kepolisian Wilayah (Polwil) Banten tahun 2004 ketika menjadi Polda Banten.

Mapolda Banten dibangun mulai tahun 2003, tepatnya tanggal 14 Juli 2013 ditandai peletakan batu pertama oleh Kapolda Jabar waktu itu, Irjen Pol. Dadang Garnida (purnawirawan).

Lokasinya di Jalan Sjech Nawawi Al-Bantani No. 76, Banjarsari, Kota Serang. Tentang "Maung Putih", seorang jenderal polisi pernah berinterpretasi adalah sosok Polri yang siaga menjaga wilayah Provinsi Banten yang merupakan satu kesatuan dari wilayah kedaulatan NKRI.

Perubahan Polwil Banten menjadi Polda Banten (Tipe C) menandai terpisahnya wilayah hukum daerah ini di bawah  Polda Jabar menjadi Polda Banten.

Pataka Gawe Kuta Baluarti terdiri atas komposisi utama: 1. (Kepala) Maung putih, 2. Sepasang pintu gerbang Kaibon (keibuan), 3. Susunan Batu Hitam, dan 4. Samudera biru tua bergelombang putih.

Komposisi tersebut ada dalam lonjongan bersegi enam. Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy memaparkan maknnya (Suryadi, 2019: 31 - 32):
1. Kepemimpinan yang suci putih-bersih, berwibawa, tanggap, tangkas, kreatif, tegas, dinamis, dan disegani.

2. Keterbukaan, ketulusan, serta memberikan pengayoman dalam pelayanan terhadap masyarakat.

3. Pelindung, pengayom, dan pengaman di setiap dermaga pelabuhan yang ada di wilayah Provinsi Banten, dan terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.

4. Provinsi Banten dengan Laut Jawa, Selat Sunda dan Samudera Indonesia sangat kaya oleh sumber daya kelautan yang harus dijaga dan dilestarikan.

Polda Banten diresmikan berubah menjadi Polda Tipe "B" pada Kamis, 6 Desember 2018 oleh Kapolri Jenderal Pol. Prof. M. Tito Karnavian, Ph.D (kini mendagri).

Kini Polda Banten dipimpin oleh Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A sejak 5 Januari 2021. Ia adalah Kapolda Banten yang ke-17 setelah didahului oleh antara lain Irjen Pol Fiandar, Irjen Pol Tomsi Tohir, Brigjen Pol Teddy Minahasa, dan Brigjen Pol Listyo Sigiti Prabowo  (sejak 27 Januari 2021 Jenderal dan Kapolri), Brigjen Pol Ahmad Dofiri (kini Irjen Pol menjadi Kapolda Jabar).

Irjen Pol Rudy menggulir program-program kerjanya dengan lebih dahulu menggali dan mendekati Banten secara kultur dan agamis.

Dari situ lahir kemasan PENDEKAR (Polisi yang Ngayomi, Empati, Dekat dengan Rakyat) yang dikristalkan ke dalam 12 "highlight" atau "12 Commander Wish".

"Maung Putih" tegak kokoh menjaga wilkum Banten. Kearifan telah pula digulir untuk mendekati menuntaskan tugas-tugas pengamanan, harkamtibmas, dan penegakkan hukum. Saatnya Polri bergandengan tangan dengan segenap potensi masyarakat untuk itu semua.

Post a Comment

أحدث أقدم