GeNose C19 Sudah Mulai Dipakai Oleh Satgas Covid-19 GMIT Klasis Kota Kupang Bagi Jemaat Gereja


GeNose C19 Sudah Mulai Dipakai Oleh Satgas Covid-19 GMIT Klasis Kota Kupang Bagi Jemaat Gereja



Tim Penanggulangan Bencana Covid-19 GMIT Klasis Kota Kupang kini memakai alat deteksi Covid-19 yang menggunakan sampel napas, GeNose C19, sebagai skrining awal bagi Jemaat GMIT di Teritori Klasis Kota Kupang


Dimulai sejak jumat (16/2) sudah 2 gereja yaitu; GMIT Sion Oepura, dan GMIT Kota Baru yang telah di kunjungi Tim Covid-19 Klasis Kota Kupang.

Total 137 orang mengikuti deteksi dini dengan GeNose dimana GMIT Kota baru 51 orang presbiter & GMIT Sion 86 orang presbiter.
Tim Covid-19 Klasis Kota Kupang menggunakan GeNose untuk para Presbiter sebelum memulai sidang majelis GMIT Kota baru pada 17.00 wita, dan di dapati 2 orang positif Covid-19 & GMIT Sion Oepura di dapati 5 orang positif Covid-19.

Ketua Tim Satgas Covid-19 Klasis Kota Kupang, Robert Fanggidae yang juga Direktur utama Bank TLM menuturkan harapannya bahwa keunggulan dari GeNose C19 dapat di manfaatkan dan di pakai dalam setiap aktivitas gereja yang mengundang perkumpulan orang seperti pada saat ibadah, rapat, latihan paduan suara, dan lain sebagainya.


"Atas nama tim covid-19 Klasis Kota Kupang, kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dari seluruh jemaat GMIT Klasis Kota Kupang yang dengan senang hati mentaati protokol kesehatan. dan  kami juga berterimakasih  kepada KMK Kota Kupang Pdt. Jacky Adam, Kepala Dinas Kesehatan Prop NTT dr. Meserasi Ataupah, dr. Debby Abineno.


Sudah ada teknologi yg menolong maka harusnya para pemimpin agama dan lainnya berhikmat dengan berinisiatif melakukan strategi testing untuk memutus mata rantai & mencegah hal fatal terjadi. Sistem harus di bangun untuk meminimalisir resiko."ungkap Robert Fanggidae


Saat saat yang sama tim Satgas Covid-19 Klasis Kota Kupang juga mendapat apresiasi dan kesaksian  dari seorang majelis di salah satu gereja yang ada di Kota Kupang. majelis yang sengaja tidak disebutkan namanya ini terpapar & terinfeksi covid sejak 24/12 2020, pada tanggal 27 Majelis ini masih jalankan tugas pelayanannya karena belum ada gejala, dirinya menyampaikan pada tangal 30 ia masih sempat mengikuti  perjamuan karena hanya baru merasa sedikit meriang dan belum tau kalau telah tertular dan bisa menularkan. rasa syukur diungkapkannya karena teman-temannya yang lain tidak tertular

"Puji Tuhan, semua kawan majelis yg bertugas sama-sama dengan saya tidak ada yg tertular. Saya sampai saat ini  masih merasarakan trauma kalau saya kepikir waktu itu, karena teman majelis banyak yang sudah lansia. Saya bisa-bisa tidak  sengaja "membunuh" salah satu dari mereka.
Kalau pake GeNose kan hal seperti itu bisa dihindarkan. Sehingga saya berharap para pemimpin yang ada di Indonesia terlebih di NTT mau memanfaatkan kemudahan teknologi ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19."ungkap salah satu Majelis


Diketahui alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada itu telah mendapatkan persetujuan edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Satgas Penanganan Covid-19.


Keunggulan alat pendeteksi Covid-19 melalui embusan napas, dan tidak menyebabkan rasa sakit bagi pasien, GeNose C19, cepat karena hanya sekitar 3 sd 5 menit, murah & kemampuan jangkauan deteksi dari alat ini bisa mencapai 100 ribu testing corona hanya dengan menggunakan satu alat yang sama. Hasilnya pun memiliki akurasi 93% sd 95% dan kini mulai digunakan untuk masuk ke dalam ekosistem pemeriksaan massal Covid-19 di Indonesia.

Post a Comment

أحدث أقدم