Wartawan Dianiaya Anak Lurah Hingga Babak Belur
Tangerang,ANEKAFAKTA.COM
Gara-gara burung merpati lepas, Supandi seorang wartawan yang tinggal dibilangan Pinang mengalami babak belur akibat dianiaya oleh 3 orang sekaligus, pada Minggu (21/2/2021).
Peristiwanya berawal dari pelaku yang berinisial RMA (24) bersama adiknya dan temannya BKR mencari burungnya yang hilang akibat lepas sendiri, menuduh sepupunya sendiri yang berinisia DN (8) telah melepas burung dara milik pelaku dari kandang. Mendengar tuduhan itu, ibu DN yang berinisial ANS (34) menegur RMA. Dan menjelaskan yang sebenarnya perihal lepasnya burung milik pelaku.
Karena tidak senang ditegur oleh ANS, RMA membentak. Mendengar keributan itu, Supandi bergegas melerai kegaduhan antara keponakan dan bibi. Namun bukannya berhenti, RMA malah memaki-maki dan menyerang Supandi bersama adik dan temannya.
Akibat penyerangan itu, Supandi mengalami babak belur pada bagian wajah terutama bagian mata kanan. Akibat luka yang dialaminya, Penglihatan Supandi agak terganggu.
Khawatir akan tindakan penyerangan lanjutan yang dilakukan oleh keponakan sendiri, Supandi membuat laporan polisi dengan nomor LP/B/124/II/2021/PMJ/Sek CPD di Polsek Cipondoh.
"Biar aman saya dan keluarga saat ini lebih baik mengungsi di rumah famili biar aman. Karena secara psikologis anak-anak saya terganggu. Sebab penganiayaan dilakukan di depan anak-anak saya. Selain itu, saya juga diancam akan dibunuh oleh pelaku. Saat saya hendak dibawa kerumah sakit," ujarnya kepada wartawan, Selasa sore (23/2/2021).
Sementara itu, saat wartawan melakukan konfirmasi terhadap orangtua pelaku yang merupakan seorang Lurah di Kunciran Jaya, Kota Tangerang, Mulyadi tidak dapat ditemui wartawan. Pasalnya, saat ini pihaknya dan korban tengah melakukan musyawarah yang dimediasi pihak kepolisian.
"Saat ini telah dilakukan musyawarah antara korban-keluarga dan kepolisian" begitu kata Mulyadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon.
(Team/Red)
إرسال تعليق