Selebriti Anti Narkoba Indonesia Dukung BNN Dalam Kampanye Anti Narkoba


Selebriti Anti Narkoba Indonesia Dukung BNN Dalam Kampanye Anti Narkoba



Beberapa minggu ini tren penyalahgunaan narkoba telah menimpa beberapa _public figure_ khususnya di kalangan artis dan selebriti. 

Kenyataan yang dihadapi, para _public figure_ yang mempunyai banyak _followers_ di berbagai media dan dipuja menjadi idola bagi para penggemarnya menjadi pupus ketika tertangkap  aparat penegak hukum saat mengkonsumsi narkoba. 

Agar jangan ada lagi selebritis yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia mengajak para selebritis untuk melakukan upaya dan kegiatan positif dalam rangka sosialisasi dan kampanye anti narkoba.

Komunitas  selebritis dan para _influencer_ yang tergabung dalam  Selebriti Anti Narkoba Indonesia (SANI) dibawah pimpinan Muhammad Fadel menyambut baik ajakan dari BNN RI untuk ikut terlibat dalam upaya sosialiasi dan kampanye anti narkoba kepada masyarakat. Pernyataan  tersebut disampaikan saat menghadiri acara Webinar yang bertajuk "Strategi Anti Narkoba di Masa Pandemi _Covid-19_", Jakarta (8/9).

Kepala BNN RI Drs. Heru Winarko, SH selaku narasumber pada acara Webinar tersebut  menghimbau agar anggota SANI memaksimalkan potensi mereka untuk turut menggencarkan sosialisasi bahaya narkoba melalui media sosial yang mereka miliki. 

"Semua platform  media sosial kita punya, karena itulah dukung kami untuk menyebarluaskan konten bahaya narkoba kepada _followers_ anda semua," kata Kepala BNN RI.

Pada penyampaian materinya, Kepala BNN RI juga mengatakan bahwa Badan Narkotika Nasional memiliki platform kreatif yang mewadahi anak muda untuk menyalurkan ekspresinya, baik berupa video, tulisan, musik dan lainnya melalui Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN). 

Menurut Drs. Heru Winarko, SH, komunitas yang tergabung dalam SANI diharapkan bisa mengambil peran penting dalam program REAN tersebut. 

Kepada para anggota SANI yang hadir dalam webinar kali ini, Kepala BNN RI kembali mengingatkan bahwa sindikat narkoba menarget kalangan yang memiliki uang. Karena itulah, ia mengajak agar SANI tetap waspada dan terus proaktif untuk melakukan upaya pencegahan. 

Sementara itu, pesan penting lainnya juga disampaikan kepada peserta webinar dari kalangan milenial. Kepala BNN RI   memberikan pesan kepada mereka agar memiliki panutan atau idola yang positif. Ia menambahkan, banyak artis yang baik dan pantas untuk dijadikan panutan dan idola.
 
Sementara itu, Koordinator Kelompok Ahli BNN RI, Drs. Ahwil Luthan, S.H, MBA., MM juga mengulas tentang potensi selebriti dalam upaya penanggulangan narkoba.

Menurutnya, selebritis dapat  dipandang sebagai simbol promosi sebuah produk sehingga hal itu dapat mudah dikenal luas di tengah masyarakat. Selain itu, mereka diharapkan  mampu memberikan pengaruh yang positif dan wawasan luas di tengah masyarakat, seperti misalnya kampanye penggunaan masker, cara berbicara yang santun dan lainnya sehingga mudah diserap di berbagai kalangan masyarakat 

"Dengan potensi yang dimiliki mereka, selebriti juga dapat menjadi ujung tombak program pemerintah,  sehingga masyarakat luas paham dan mengerti tentang program  penanggulangan penyalahgunaan narkoba," imbuh Ahwil Lutan. 

Sebagai figur yang juga turut memberikan pembinaan kepada SANI, Ahwil melihat sejumlah anggota organisasi tersebut yang memiliki jutaan follower bahkan diantaranya ada yang mencapai puluhan juta. 
Dengan kondisi demikian, maka ketika mereka bicara tentang konten-konten positif tentang anti narkoba, maka jutaan followernya akan mengikutinya. Agar dapat menyampaikan bahaya narkoba dengan benar kepada pengikut ataupun masyarakat luas, Ahwil Lutan terus memberikan pemahaman atau materi tentang bahaya narkoba kepada anggota SANI. 

Dalam webinar kali ini, panitia juga menghadirkan narasumber yang pernah merasakan dampak buruk narkoba selama puluhan tahun, yaitu Michael Howard. 

Di hadapan peserta webinar kali ini, Michael berbagi pengalaman pahitnya ketika terjebak dalam lembah hitam narkoba. Ia mengakui hidupnya berantakan, dideportasi dari Amerika hingga kecelakaan berkali-kali saat berkendara akibat pengaruh narkoba. Namun, ia terus berjuang untuk berhenti dari adiksi narkoba.
 
Setelah beberapa tahun tinggal di Indonesia, ia akhirnya bisa lepas dari jeratan narkoba melalui tekad yang kuat dari dalam dirinya, dan dukungan sejumlah orang, termasuk dari BNN.  Kini, ia mengaku telah bersih dari narkoba dan terus berkarya. 

"Saya sudah membuat buku, karya lagu, dan membuat brand kopi," pungkas Michael. 

Senada dengan hal ini, Muhamad Fadel selaku Ketua SANI mendukung upaya BNN dan sepakat bahwa berkarya adalah salah satu cara untuk menyelamatkan generasi dari ancaman adiksi narkoba. Ia bersama anggotanya berkomitmen untuk terus melakukan langkah pencegahan. 

"Sesuai tagline kami yaitu sehat, hebat, terhormat, jauh dari narkoba," ujar Fadel memungkasi pernyataannya.


*Biro Humas dan Protokol BNN RI*
#hidup100persen

Post a Comment

أحدث أقدم