Biarin Dikatain Kampungan, Saya memang Bocah Kampung, Yang Pengen Budayanya Lestari.... (Djiung, Pelestari Budaya Betawi Bekasi)

Biarin Dikatain Kampungan, Saya memang Bocah Kampung, Yang Pengen Budayanya Lestari....
(Djiung, Pelestari Budaya Betawi Bekasi)


Allahu Akbar!!! Pekikan Takbir berkumandang di salah satu gedung pertemuan di Perumnas I Bekasi saat mengawali lahirnya gerakan masyarakat Betawi yang merasa tidak sudi budaya leluhurnya dicuekin sama pemerintah, sebab dengan budaya itulah juga yang sudah melahirkan dan membesarkan sebuah daerah merdeka yang pada awalnya bernama Bhagasasi yang kemudian seiring jaman berubah menjadi Bekasi.
Djiung.... Seorang pemuda Bekasi tulen anak Baba Haji Cecep Sutisna dari kampung Kramat yang sudah belajar silat dari umur 11 tahun di Perguruan Sanggar Seni Bela Diri LASKAR BETAWI pimpinan Baba Endang yang berlokasi di Kampung Bojong Menteng – Bekasi, yang kerjaannya mensosialisasikan budaya leluhurnya dari pagi sampe pagi lagi merasa kini sudah tinggal tenang melestarikan budayanya saja ketika Bang Ahmad Syaikhu melantik rombongan budayawan bekasi yang selalu berusaha menjaga kelestarian budayanya tersebut di Gedung Pertemuan Perumnas I Bekasi beberapa waktu lalu.
Gerakan Moral Silaturahmi Pelestari Silat Budaya Betawi Bekasi Raya, Nama yang diusung oleh para budayawan Bekasi guna melestarikan budaya Pencak Silat yang sudah mendarah daging bagi masyarakat Bekasi, yang dilakukan lewat silaturahmi antar perguruan tradisional, "Biarlah kami sendiri yang melestarikan budaya ini dengan kekuatan kami sendiri biarpun pemerintah nggak peduli biarlah..." katanya...
"Walaupun kami jadi korban perasaan sendiri biarin bang... demi tegaknya budaya Betawi, biarin saya dibilang Kampungan, emang kita semuanya bocah kampung yang pengen budaya leluhur kami tetap tegak seperti tegaknya kami menjunjung kalimatullah "Lailahailallah Muhammadarasulullah" sambung bang Djiung, seorang budayawan Muda Bekasi menutup cerita.


Tim/Red

Post a Comment

أحدث أقدم