Dinsos DKI Jakarta Canangkan Gerakan 10 Juta Lubang Biopori
ANEKAFAKTA.COM,Jakarta
Dinas Sosial DKI Jakarta mencanangkan Gerakan 10 Juta Biopori yang akan dibagikan ke penerima bantuan sosial, pilar-pilar sosial, pegawai Dinas Sosial DKI Jakarta, Panti Sosial, dan UPT di bawah naungan Dinsos DKI Jakarta. Dimana masing-masing individu, nantinya mendapatkan 10 biopori. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah, dalam Launching Pembuatan Lubang Biopori di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 dan Panti Sosial Bina Karya Wanita (PSBKW) Harapan Mulia, Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (20/1).
"Saya harap semuanya melakukan di tempatnya masing-masing. Baik itu di rumah, di kantornya, seluruhnya kita buat supaya ada lubang biopori. Kenapa jadi 10 juta? Karena kita punya potensi. Kita punya berapa banyak pegawai, UPT, tenaga sosial lainnya, serta penerima bantuan sosial, kita optimalkan itu," terangnya.
"Ada berapa panti sosial di bawah kita? Ada berapa jumlah penerima bantuan KLJ? KPD Anak? dan sebagainya. Kalau misalnya penerima bantuan tidak ada tanah luas di rumah, mereka bisa membuatnya di tanah sekitarnya, agar ada resapan. Pemahamannya kita perluas dan ini menjadi tanggung jawab bersama," tambah Irmansyah.
Irmansyah menambahkan, dari aspek ekonomi, biopori juga dapat dijadikan sebagai tempat pembuatan kompos. Dari sinilah diharapkan, masyarakat dapat melihat aspek keuntungannya. "Karena selain untuk resapan air, sampah organik yang masuk ke biopori dapat menjadi pupuk kompos. Buang sisa makanannya ke lubang biopori itu. Setelah itu dikumpulkan dan dapat menjadi kompos. Nanti kalau sudah berjalan, itu dapat dijadikan peluang usaha yang bagus," ungkapnya.
Irmansyah merinci sejumlah partisipan yang dapat dijadikan potensi untuk pembuatan lubang biopori. Dari penerima bansos, Kartu Lansia Jakarta (KLJ) sebanyak 775.240 biopori, PKD Disabilitas 71.370, PKD Aanak 12.510, BPNT 1.722.390 biopori, KUBE APBN 15.000 biopori, Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebanyak 4.000.000 biopori.
Kemudian dari lingkup pilar-pilar sosial, TKSK sebanyak 430 biopori, Pendamping UEP-KUBE 1.900 biopori, Pendamping PKT 110 biopori, Pendamping PKH 2.400 biopori, Karang Taruna 53.400, FK-LKS 2.080 biopori, dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) sebanyak 26.680 biopori.
Sementara dari pegawai Dinsos DKI sebanyak 31.300 biopori, Panti Sosial dan masjid 2.900 biopori, TAA sebanyak 20 biopori, Rumah Perlindungan 30 biopori dan LBK sebanyak 130 biopori. Selain itu dari potensi lainnya yakni partisipan sekolah, kantor pemerintah, Taman dan Hutan Kota, RPTRA dan Rumah Ibadah ditargetkan mencapai 3.282.110 bipori. Dengan total keseluruhan mencapai 6.717.890 biopori.
Red
إرسال تعليق