Terlantar, ‘Salman’ Diduga Autis Dibawa ke Kecamatan Penjaringan
JAKARTA,anekafakta.com
Seorang bocah yang diperkirakan berusia delapan tahun, ditemukan warga di Kavling 013 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 16.00 WIB. Bocah yang kebingungan dan diduga mengalami autis itu akhirnya dibawa warga untuk diamankan di kelurahan Pejagalan.
Joni, warga yang menemukan Salman menuturkan, saat ditemukan anak itu seorang diri dan tampak kebingungan. Ditanya keberadaannya, anak yang diduga mengalami autis itu tidak bisa menjawab.
“Saya kasihan melihat kondisi anak yang tampak kebingungan itu, atas saran Ketua RW kemudian saya bawa ke kelurahan Pejagalan agar keberadaannya lebih aman,” kata Joni kepada wartawan, di kantor kelurahan Pejagalan, Selasa (12/11/2019) sore.
Cecep selaku staff kelurahan Pejagalan langsung bergerak cepat dan tanggap dengan kehadiran anak yang diduga autis itu yang datang didampingi Joni agar keberadaannya lebih aman.
“Diajak komunikasi anak itu agak sulit dan diduga mengalami autis. Ditanya, dia mengaku bernama Salman, nama ibunya Lia dan bapaknya Jajang. Pengakuan tempat tinggalnya dia mengatakan dibelakang Samsat, tapi masih meragukan,” jelas Cecep.
Untuk selanjutnya kami akan berkordinasi dengan pihak kecamatan Penjaringan, terkait keberadaan Salman agar dapat ditindaklanjuti.
"Salman langsung dibawa ke kecamatan untuk dapat ditindaklanjuti dan mendapat perawatan,” pungkasnya.
Red/anekafakta.com
JAKARTA,anekafakta.com
Seorang bocah yang diperkirakan berusia delapan tahun, ditemukan warga di Kavling 013 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 16.00 WIB. Bocah yang kebingungan dan diduga mengalami autis itu akhirnya dibawa warga untuk diamankan di kelurahan Pejagalan.
Joni, warga yang menemukan Salman menuturkan, saat ditemukan anak itu seorang diri dan tampak kebingungan. Ditanya keberadaannya, anak yang diduga mengalami autis itu tidak bisa menjawab.
“Saya kasihan melihat kondisi anak yang tampak kebingungan itu, atas saran Ketua RW kemudian saya bawa ke kelurahan Pejagalan agar keberadaannya lebih aman,” kata Joni kepada wartawan, di kantor kelurahan Pejagalan, Selasa (12/11/2019) sore.
Cecep selaku staff kelurahan Pejagalan langsung bergerak cepat dan tanggap dengan kehadiran anak yang diduga autis itu yang datang didampingi Joni agar keberadaannya lebih aman.
“Diajak komunikasi anak itu agak sulit dan diduga mengalami autis. Ditanya, dia mengaku bernama Salman, nama ibunya Lia dan bapaknya Jajang. Pengakuan tempat tinggalnya dia mengatakan dibelakang Samsat, tapi masih meragukan,” jelas Cecep.
Untuk selanjutnya kami akan berkordinasi dengan pihak kecamatan Penjaringan, terkait keberadaan Salman agar dapat ditindaklanjuti.
"Salman langsung dibawa ke kecamatan untuk dapat ditindaklanjuti dan mendapat perawatan,” pungkasnya.
Red/anekafakta.com
إرسال تعليق