BPBD Tangerang Identifikasi, Ciledug Indah Sebagai Daerah Paling Parah Terdampak Banjir



BPBD Tangerang Identifikasi, Ciledug Indah Sebagai Daerah Paling Parah Terdampak Banjir



Perumahan Ciledug Indah teridentifikasi sebagai wilayah paling parah terdampak banjir yang melanda Kota Tangerang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ketinggian air mencapai 30 sentimeter di area tersebut. Dalam situasi sulit ini, sebagian warga tetap memilih untuk bertahan di rumah masing-masing, sementara yang lainnya menumpang di rumah tetangga.

"Ada warga yang masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing atau menumpang di rumah tetangga," kata dia.

Aktivitas warga sehari-hari terganggu akibat genangan air yang mempengaruhi mobilitas dan akses ke berbagai fasilitas, termasuk layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan. Keterbatasan ini menambah tekanan psikologis bagi mereka yang berada dalam kondisi banjir, merugikan tidak hanya dari segi fisik tetapi juga mental.






Upaya Evakuasi oleh BPBD
BPBD Kota Tangerang telah mengerahkan 85 petugas ke lapangan untuk membantu proses evakuasi warga. Keberadaan mereka sangat penting dalam situasi seperti ini, mengingat tingginya risiko keselamatan. Untuk mendukung evakuasi, petugas juga dibekali perahu untuk memudahkan proses penyelamatan.

Fokus utama petugas saat ini terletak di wilayah Timur Tangerang, termasuk Ciledug, Pinang, dan Larangan. Apabila kondisi memburuk, perahu siap digunakan untuk membawa warga yang membutuhkan bantuan ke tempat yang lebih aman. Hal ini menunjukkan upaya maksimal BPBD dalam menjaga keselamatan warga di tengah bencana.

Penyebab Terjadinya Banjir
Hujan deras dengan intensitas tinggi menjadi penyebab utama terjadinya banjir di Ciledug Indah. Data cuaca dari BMKG menunjukkan bahwa hujan merata melanda wilayah Jabodetabek, yang menyebabkan antrean air di Kota Tangerang. Kiriman air dari Bogor melalui Kali Angke juga memperparah situasi, terutama di area timur.

"Berdasarkan data BMKG, hujan malam tadi benar-benar merata di wilayah Jabodetabek. Jadi, di Kota Tangerang terjadi antrean air dan di jalur Kali Angke terdapat kiriman dari Bogor. Dua kondisi inilah yang mengakibatkan wilayah Ciledug dan beberapa wilayah Timur meluap pagi ini. Jadi, untuk jadi perhatian dua hari ini ialah Sungai Cisadane dan Kali Angke," jelasnya.

Akumulasi air hasil curah hujan yang tinggi ditambah dengan kondisi geografis yang tidak mendukung mempercepat meningkatnya volume air di permukiman. Sumber air dari sungai yang meluap memenuhi titik-titik yang lebih rendah dengan cepat, menyebabkan genangan meluas.

Respons Terhadap Banjir
Sejumlah tim gabungan dari berbagai dinas, termasuk Dishub dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), tengah berupaya mengatasi banjir dengan cepat. Mereka fokus pada pembersihan serta normalisasi drainase agar aliran air dapat lancar dan cepat surut.

"Belum ada pengungsian sampai saat ini, karena seluruh masyarakat masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Namun, petugas gabungan sudah menyiagakan Posko Kesehatan dari Dinkes hingga Posko Pengungsian dan bantuan logistik dari Dinsos jika dibutuhkan di lapangan," ujarnya.

BPBD juga telah menyiagakan posko kesehatan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat terdampak, serta posko bantuan logistik dari Dinas Sosial jika dibutuhkan. Hingga saat ini, belum ada laporan tentang pengungsian warga, yang menunjukkan bahwa lebih banyak masyarakat memilih untuk tetap di rumah sambil menunggu air surut.

Informasi terbaru mengenai kondisi lapangan terus dipantau agar langkah penanganan yang diperlukan dapat segera dilakukan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Andia S Rahman, menekankan pentingnya koordinasi antara semua pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

Editor : D.Wahyudi

Post a Comment

أحدث أقدم