LUPA - LUPA INGAT Versi GOLKAR
Jakarta,-anekafakta.com
Partai Golkar mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto. Golkar menyebut Gibran sebagai "anak muda yang sadar politik seperti Sutan Sjahrir".
"Sebagai anak muda saya merasa lucu karena Gibran yang baru menjadi walikota solo tidak layak disamakan dengan Sjahrir. Golkar melupakan sejarah bahwa Jalan Politik Sutan Sjahrir, sesungguhnya dilatarbelakangi oleh jiwa patriotik dan pemikirannya yang menjunjung tinggi persamaan derajat setiap manusia." - Ketua GMKI Jakarta Chrysmon Wifandy Gultom
Nasionalisme Sutan Sjahrir berpijak pada demokrasi, karena nasionalisme bisa tergelincir pada fasisme jika bersekutu dengan feodalisme lokal. Nasionalisme juga bisa menjadi chauvinistik dalam hubungan internasional, jika tidak dilandasi pemikiran humanistik (kemanusiaan).
" *Sejarah yang saya baca bahwa Sjahrir dikenal dengan Pemikiran Sosialisme Kerakyatan dan dituliskan dalam 'Perjuangan Kita' dengan semangat "Merdeka atau Mati".* ucap Aktivis GMKI Jakarta
"36tahun Umur Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri di masa kelam dengan latar belakang manifes politik sosialisnya tidak bisa disamakan dengan 36th umur Gibran sebagai Walikota Solo dengan latar belakang Pengusaha dan seorang anak Presiden. Bagaimana kita mau menyamakan? "Lanjutan
*"Jika ingin menyamakan Gibran dengan Sjahrir maka harus punya rekam jejak seperti manifesto Sjahrir yang dimana Kemenangan Demokrasi diatas Fasisme ! Dan komitmen dalam seruan - seruan kemanusian atau anti kekerasan yaitu penegakan HAM ! Karena GMKI Jakarta fokus pada penegakan HAM"* - Chrysmon Gultom.
"Golkar telah mengabaikan sejarah dan rekam jejak Sutan Sjahrir. Keputusan Golkar untuk mengusung Gibran sebagai Cawapres Prabowo Subianto didasari pada nafsu politik, bukan pada pertimbangan yang objektif. Golkar jangan seperti lagu *lupa-lupa ingat* tentang sejarah" tutup Chrysmon Wifandy Gultom
Jakarta, 21 Oktober 2023
Chrysmon Wifandy
Ketua GMKI Jakarta
Masa Bakti 2023-2025
إرسال تعليق