Menguji Kharisma Amin Rais di Pemilu 2024
ANEKAFAKTA.COM,Jakarta
Oleh Mas Solehudin Ketua Klub Study Islam & Nasionalisme
Lolosnya Partai Ummat menjadi peserta pemilu tahun 2024 patut mendapat catatan khusus. Pasalnya, sebelumnya KPU mengumumkan Partai Ummat tidak lolos verifikasi faktual di beberapa kabupaten.
Namun setelah ada gugatan dari petinggi Partai Ummat Prof Dr Haji Amin Rais terjadi proses mediasi dan hasilnya cukup mengejutkan. Partai Ummat besutan Prof Dr Haji Amin Rais dinyatakan lolos untuk menjadi peserta pemilu tahun 2024.
Sebenarnya, lolosnya Partai Ummat setelah proses mediasi dengan KPU difasilitasi oleh Bawaslu tidaklah mengejutkan. Sebab, mungkin saja memang Partai Ummat sudah memenuhi syarat untuk keikutsertaan sebagai peserta pemilu tahun 2024. Tapi sedikit yang perlu dipenuhi persyaratan yang diminta oleh KPU. Atau bisa juga ada faktor lain yang memang KPU meloloskan Partai Ummat menjadi peserta pemilu tahun depan.
Tapi sudahlah, kita tidak mau mendebatkan faktor X yang membuat KPU merevisi keputusannya sendiri tentang Partai Ummat. Namun KPU pastinya memiliki pertimbangan sendiri untuk merevisi keputusannya.
Lolosnya Partai Ummat menjadi peserta pemilu tahun depan tentu menambah khazanah perpolitikan Indonesia. Bukan sekedar acara lima tahunan pesta demokrasi. Tapi juga merupakan uji ketokohan partai yang menjadi iconnya.
Kita tahu, Pak Amin Rais adalah Tokoh Reformasi yang sangat inspiratif. Di zamannya beliaulah tokoh intelektual kampus yang begitu nyaring dan berani menyuarakan pentingnya suksesi dan pembatasan masa jabatan Presiden. padahal kita semua tahu, di zaman itu rezim order baru begitu masih kuat dan kokoh.
Dampak dari gencarnya menyuarakan pentingnya suksesi kepemimpinan nasional, Pak Amin Rais harus terpental dari jabatan sebagai ketua Dewan Pakar ICMI pimpinan BJ Habibie.
Meskipun harus terpental dari posisi sebagai Ketua Dewan Pakar ICMI, tidak membuat Pak Amin Rais kendor, tapi beliau tetap bergerak dan berjuang bersama-sama dengan kekuatan kampus untuk terus menggelorakan perubahan politik yang otoriter menjadi kehidupan politik yang demokratis. Hingga tibalah masa gerakan mahasiswa yang didukung oleh seluruh elemen rakyat menyerukan pentingnya Reformasi Bangsa Indonesia.
Gerakan Reformasi Mahasiswa 98 memiliki tuntutan politik sangat jelas. Diantaranya, Adili Soeharto dan antek-anteknya, Cabut Dwi Fungsi ABRI, Hapus KKN, Berikan Otonomi Daerah, Amandemen UUD 1945 dan tegakan supremasi hukum, merupakan tuntutan politik yang jelas dan tegas.
Tuntutan mahasiswa sangat masuk akal sebab untuk memulihkan kehidupan ekonomi dan politik bangsa tidak ada cara lain yang paling efektif kecuali Rezim harus diganti. Itu artinya Soeharto harus lengser dari kursi Presiden.
Keberhasilan gerakan mahasiswa 98 yang membuat Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden dan digantikan oleh BJ Habibie, bangsa Indonesia memulai kehidupan politik yang baru.
Salah satunya adalah berlakunya sistem multi partai. Siapapun berhak mendirikan Partai Politik tanpa ada pembatasan. Kehidupan politik Bangsa Indonesia memulai Babak baru.
Pak Amin Rais sebagai icon Bapak Reformasi merupakan tokoh penting bagi keberlangsungan agenda reformasi bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Beliau terpilih menjadi Ketua MPR pertama zaman multi partai dan merupakan 4 tokoh (Amin Rais, Megawati, KH Abdurrahman Wahid dan Sri Sultan Hamengku Buwono X) yang bertemu untuk terus mengawal perjuangan Reformasi mahasiswa untuk mewujudkan harapan Bangsa Indonesia.
Zaman terus berputar dan perubahan tidak bisa dihentikan. Meskipun Pak Amin Rais masih eksis dalam blantika politik bangsa. Tentu situasi zamannya sudah berubah.
Kiprah beliau yang sudah memasuki masa senja tidak banyak generasi milenial yang tahu. Bahkan bisa saja asing di telinga.
Namun kita dikagetkan dengan hentakan beliau ketika Partai Ummat besutan beliau tidak lolos verifikasi untuk menjadi peserta tapi kemudian menjadi lolos untuk menjadi peserta pemilu tahun depan. Apakah ini pertanda pak Amin Rais masih memiliki Kharisma yang kuat dalam politik bangsa.
Kita lihat saja apakah pak Amin Rais masih memiliki Kharisma yang kuat seperti zaman Reformasi. Jawabannya bisa terlihat dari hasil pemilu 2024. Apakah Partai Ummat masuk Senayan atau menjadi partai pinggiran kaki lima.
إرسال تعليق