Ini Jejak Sipon, Istri Aktivis HAM dan Penyair Wiji Thukul yang Meninggal Dunia
ANEKAFAKTA.COM,Jakarta
ISTRI penyair dan aktivis hak asasi manusia (HAM) Wiji Thukul, Dyah Sujirah atau yang akrab disapa Mbak Sipon meninggal dunia hari ini, Kamis (5/1/2023).
Mbak Sipon menghembuskan nafas terakhirnya pukul 13.01 WIB di Rumah Sakit Hermina Solo.
Kabar duka tersebut disampaikan oleh adik dari Wiji Thukul, yakni Wahyu Susilo.
Wahyu menyampaikan kabar duka itu melalui akun media sosial Facebook pribadinya.
Sugeng tindak mbak Pon. Semoga ketemu kangmas Thukul. Fajar Merah dan Nganthi Wani tabah ya.”
“Selamat jalan Kak Pon. Semoga ketemu Kak Thukul. Fajar Merah dan Nganthi Wani sabar ya,” tulis Wahyu di kolom caption Facebook, Kamis (5/1/2023).
Sosok Mbak Sipon
Mbak Sipon lahir pada tahun 1968, ia meninggal dunia di usianya yang ke 55 tahun karena sakit.
Mbak Sipon merupakan istri dari penyair dan aktivis HAM, Wiji Thukul.
Thukul sendiri merupakan salah satu tokoh yang ikut melawan penindasan rezim Orde Baru.
Namun pada 1998, Wiji Thukul dinyatakan hilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang.
Hingga menemui ajalnya, Mbak Sipon belum pernah bertemu dengan Wiji Thukul setelah peristiwa 1998 itu.
ibunda dari Fajar Merah telah menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (5/1/2023) pukul 13.01 WIB di Rumah Sakit Hermina.
Dikutip dari Kompas.com, Sipon menikah dengan Wiji Thukul pada Oktober 1988.
Ia dikaruniai dua orang anak, yakni Fajar Merah dan Nganthi Wani.
Keduanya merupakan sosok yang konsisten menyuarakan keadilan atas kasus ayahnya yang merupakan aktivis tersebut.
Seperti ayahnya, Fajar Merah juga kerap bersuara dengan perantara musik.
Ia memusikalisasi puisi Wiji Thukul, di antaranya Bunga dan Tembok dan Puisi untuk Adik.
Sehari-hari Sipon tinggal bersama anak perempuannya Nganthi Wani di RT 001, RW 014, Kampung Jagalan, Jebres, Solo, Jawa Tengah.
Hingga Akhir Hayat, Mbak Sipon Teringat Wiji Thukul
Sampai akhir hayatnya, Mbak Sipon disebut masih terus teringat dengan sang suami.
Hal tersebut diungkap Adik Wiji Thukul, Wahyu Susilo.
Dia mengatakan, sampai menghembuskan nafas terakhir, Sipon masih teringat suaminya.
“Iya pasti. Mempengaruhi fisik,” tutur Wahyu, Kamis, dikutip dari Tribun Solo.
Sementara itu, terkait sakit dari Sipon, Wahyu mendapat kabar jika mengalami serangan jantung.
“Siang tadi dapat kabar kena serangan jantung. Terus tidak tertolong,” terangnya.
“Seingat saya jantung enggak. Tapi kalau sudah tua kemungkinan jantung,” tambahnya.
Dikenal Ramah
Tetangga mendiang Mbak Sipon, Tri Wiyono (68) bercerita bahwa istri Wiji Thukul itu merupakan sosok yang ramah dan baik.
“Baik. Dianya baik,” terangnya di rumah duka, Kamis (5/12/2023).
Tri mengatakan, Mbak Sipon adalah orang yang taat ibadah.
Meskipun kondisi kaki telah diamputasi karena terkena diabetes, Tri menyebut, Mbak Sipon tetap menjalankan ibadah salat.
“Kadang-kadang salat. Kondisinya seperti itu,” tuturnya.
(Tim/Red)
إرسال تعليق