Dikenai Biaya Pemakaian Minimum, Bagi Pelanggan Perumdam Trunojoyo Sampang Terdampak Air Keruh


Dikenai Biaya Pemakaian Minimum, Bagi Pelanggan Perumdam Trunojoyo Sampang Terdampak Air Keruh

SAMPANG, Anekafakta.com - Keluhan dan protes yang selama ini gencar dilakukan para pelanggan akibat menerima air keruh, berwarna serta berbau itu direspon dan ditindak lanjuti oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Trunojoyo Sampang Madura Jawa Timur

Informasi yang dihimpun reporter media ini dua bulan yang lalu, pihak Perumdam Trunojoyo Sampang melakukan Sosialisasi di Kantor Pemkab tentang tarif pemakaian bagi pelanggan yang terdampak dengan melibatkan RT/RW, Lurah serta Perwakilan pelanggan terdampak

Saat dikonfirmasi Wira, Humas Perumdam Trunojoyo Sampang minggu 23/3  membenarkan adanya kegiatan Sosialisasi dan hasilnya telah disepakati bersama supaya tetap menerima walaupun pemanfaatannya hanya untuk mandi  dan cuci dengan catatan ada kebijakan keringanan tarif yaitu diperlakukan biaya pemakaian minimum (50 ribu) bagi pelanggan terdampak
"Mulai diberlakukan bulan Pebruari 2025, tetapi Sosialisasinya sebelum pemberlakuan kompensaai," ujar Wira

Masih menurut Wira, pihaknya mencatat ada sekitar 800 pelanggan yang terdampak dari jalur Sumber Rubaruh jalan Pajudan Sampang

Fauzatul warga jalan Rajawali Kelurahan Karang Dalam Sampang minggu 23/3, mengaku sudah dua bulan ini biaya pemakaian dikenai 51 ribu, karena membayarnya melalui tempat pembayaran liatrik dan Air Minum tapi jika langsung ke Perumdam Trunojoyo biayanya 50 ribu bagi pelanggan terdampak
"Sebelumnya walaupun keruh dan berbau kena 300 ribu, tapi hanya digunakan untuk mandi dan cuci saja," tutur Fauzatul 

Masih menurut Fauzatul, saat ini tetap keruh dan kotor sehingga gumpalan tipisnya merubah warna keramik bak mandi menjadi kusam

Ia pun mulai berhati hati menggunakakan air itu untuk mandi karena belakangan mulai terasa dampaknya yaitu terkena gejala gatal gatal 
"Kalau alergi masak berhari hari dan yang kena 2 Anggota Keluarga," tuturnya

Ditambahkan, untuk minum dan masak tetap menggunakan air mineral galon

Pelanggan terdampak lain Firda jalan Pajudan juga membenarkan jika sudah dua bulan ini beban biaya pemakaian 50 ribu

Namun Ia berharap managemen Perumdam Trunojoyo harus tetap segera mencari solusi menormalisasi keadaan
"Kebijakan kompensasi ini kan hanya sementara bukan solusi permanen,"tegas Firda

Sebab menurut Firda, pelanggan terdampak ini tetap merasa tersiksa dengan kondisi seperti ini walaupun dikenai biaya minimum, seperti misalnya dampak terhadap penyakit kulit juga mulai terasa karena selain kotor air nya juga licin bila digunakan untuk mandi

Dampak berikutnya sisa biaya minimum dari biaya sebelumnya itu digunakan untuk pembelian air mineral termasuk upaya pembersihan ekstra terhadap bak mandi yang berbahu dan berubah warna maupun potensi kerusakan bahan kain yang dicuci terutama yang berwarna putih. (Imade)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama