Deteksi lebih awal, Rutan Masamba Gelar Skrining Adiksi Kepada WBP.
anekafakta.com,Masamba – Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Masamba melaksanakan kegiatan skrining adiksi kepada 60 orang warga binaan menggunakan form WHO-ASSIST (World Health Organization - Alcohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test). Bertempat di Aula Rutan Masamba (25/01).
Kegiatan ini digelar sebagai upaya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia dalam rangka menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan pasal 60 ayat (2) tentang Rehabilitasi Narkotika bagi seluruh Tahanan, Narapidana, dan Anak Binaan.
Pelaksanaan rehab pada tahun ini merupakan tahun pertama penyelenggaraan Rehabilitasi di seluruh Rutan, Lapas, dan LPKA di Indonesia secara serentak. Skrining ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai tingkat ketergantungan yang dialami oleh WBP, serta menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemulihan mereka.
Pelaksanaan skrining dilaksanakan oleh Tim Pokja Rehabilitasi Rutan Masamba dengan menggunakan instrumen yang telah dirancang oleh WHO yaitu ASSIST V3.1 sebagai salah satu metode yang sederhana dalam menyaring apakah seseorang memiliki riwayat penggunaan zat, bagaimana risikonya dan apakah ada indikasi ketergantungan zat. Diharapkan dengan adanya skrining awal ini dapat mengoptimalkan layanan Rehabilitasi untuk menilai kondisi fisik dan mental Warga Binaan yang bersangkutan, serta mengidentifikasi kebutuhan rehabilitasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kepala Rutan Masamba Syamsul Bahri menyampaikan bahwa skrining awal ini akan menjadi dasar untuk tindakan selanjutnya " Hari ini tim pokja rehab melakukan skrining awal berupa wawancara untuk mengetahui riwayat penggunaan dan tingkat risiko yang muncul dari riwayat penggunaan. Dari hasil skrining ini akan didapat skor ASSIST tiap zat yang kemudian akan digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya" Ujar Syam
Lebih lanjut Syamsul Bahri menegaskan Hasil dari skrining ini akan menjadi dasar untuk memberikan intervensi berupa konseling, rehabilitasi, atau program pembinaan khusus.
"Tentunya setelah dilakukan skrining oleh tim pokja kita berharap hasilnya digunakan untuk mencari pertolongan atas penggunaan zatnya " tegas karutan Masamba.
Senada dengan itu Kasubsi Pelayanan Rutan Masamba Muharram selaku ketua tim pokja menambahkan bahwa langkah awal yang sangat penting dalam proses rehabilitasi yaitu melalui skrining awal "kami berharap dapat menentukan dengan tepat siapa saja Warga Binaan yang memerlukan rehabilitasi lebih lanjut dan memberikan dukungan terbaik untuk pemulihan mereka. Rehabilitasi bukan hanya tentang memulihkan fisik, tetapi juga mental dan sosial, sehingga mereka dapat kembali menjadi bagian produktif dan bermanfaat bagi masyarakat" tutup Muharram.
Darman/Red
Posting Komentar