Politik Kaum Pesantren



Politik Kaum Pesantren

ANEKAFAKTA.COM,TANGERANG

Oleh KH Tubagus  Sehabudin Assa'idy adalah Mudir JATMAN Wustho Banten dan Pengasuh Pesantren Daarussa'adah Jatiuwung Kota Tangerang Banten

Politik Kaum pesantren itu lembut. Tidak kasar. Meskipun hasilnya belum sesuai yang diharapkan. Contoh yang diperlihatkan oleh para sesepuh pesantren zaman pra kemerdekaan, zaman kemerdekaan hingga zaman orde baru. Dengan contoh yang sedemikian hebat tersebut membuat kita sebagai generasi pelanjutnya memiliki pegangan moral untuk tetap berpolitik dengan cara yang santun.

Bagi kita kaum pesantren, politik hanyalah jalan bukan tujuan. Sama seperti kita berorganisasi bergabung di NU atau yang lainnya. Bukan itu tujuan kita. Namun dengan kita bergabung di organisasi Missi besar pesantren bisa lebih luas dalam menjangkau dakwah kepada masyarakat.

Adalah sangat keliru bila organisasi yang hanya sekedar alat dijadikan sebagai sarana untuk memecahbelah. Apalagi dijadikan alat untuk kepentingan pribadi.

Tentu saja, sebagai bagian dari organisasi kita harus patuh dan taat pada aturan organisasi dimana kita bernaung. Jangan sampai kita merasa diri bahwa organisasi pada kata "aku". Mental seperti ini sangat kontra produktif untuk membangun kebersamaan dalam mencapai Missi besar kemanusiaan kita.

Para sesepuh pesantren sudah mencontohkan berpolitik yang sangat hebat. Istilah orang sunda, caina herang laukna benang. Tujuan organisasi kita bisa tercapai tanpa menimbulkan gejolak yang berarti. Konflik yang terjadi sekeras apapun seharusnya bisa diselesaikan dengan cara ala pesantren. Bagaimana kaum pesantren ketika konflik serius dengan saudara kita waktu masih bergabung di Masyumi. Meskipun akhirnya pecah kongsi persaudaraan tetap terjalin tanpa meninggalkan dendam. Ya biasa aja. Politik memang begitu.

Prinsip yang dicontohkan oleh Gus Dur dalam berpolitik sangat elok sekali dan sangat mencerahkan. Meskipun beliau diperlakukan dengan sangat kasar namun beliau masih mampu menjaga akal warasnya. "Tidak ada yang perlu di pertahankan mati-matian. Apalagi sampai mengorbankan nyawa manusia. tidak..!", tegas Gus Dur ketika mengalami penistaan politik yang sangat diluar nalar.

Sikap Gus Dur dalam politik merupakan contoh nyata bagi generasi kaum pesantren dalam menjalankan missi kesantriannya. Apa itu? Mensyiarkan Islam Rahmatan Lil alamiin. Yaitu menghidupkan Rahmah, Kasih sayang dan cinta kasih terhadap sesama manusia.

Inilah pesan penting politik kaum santri dari para sesepuh para guru kita di pesantren. Berpolitik dengan santun dan tetap bersahaja. Tanpa perlu merendahkan atau meremehkan orang lain.

Post a Comment

أحدث أقدم