Praktek Mempolitisir Hukum Jangan jadi alat sandera Politik di Pilkada Banten
Oleh Tubagus Saptani S.E,.M.E, Tokoh Muda Banten
Sejatinya Demokrasi adalah ruang akal sehat bagi rakyat untuk menentukan pilihan politiknya. Siapapun yang dipilih rakyat untuk menjadi Gubernur Banten, kita percaya itu wujud dari kemerdekaan rakyat dalam menentukan pemimpinnya.
Demokrasi yang sehat harus memberikan ruang kepada rakyat dengan objektifitas. Adil tanpa ada "permainan hitam" dari Ambisi kekuatan manapun. Sehingga rakyat menjalani semua proses demokrasi bisa dengan Riung gembira tanpa ada rasa takut atau terintimidasi karena beda pilihan.
Banten meskipun dikenal dengan karakteristik jawaranya, selama yang penulis pahami sangat menghormati pilihan rakyat Banten. Sekalipun sangat keras ketika berkompetisi dilapangan demokrasi tapi akan manut nurut kepada pimpinan yang telah dipilih oleh rakyat.
Demokrasi di Banten sedang berkembang dan dewasa, hal ini jangan dirusak oleh "permainan hitam" oleh siapapun. Berilah ruang akal sehat untuk tetap menjadi panglima demokrasi kita di Banten. Beda pilihan politik bukanlah kiamat buat rakyat Banten. Sebab berpolitik bukanlah tujuan utama. Namun Politik adalah sarana, jalan, wasilah rakyat Banten untuk mencapai tujuan utama yaitu Warga Banten yang bahagia, sejahtera, makmur dan Adil bagi semua.
Demokrasi yang sudah sehat dan dewasa ini di Banten janganlah dirusak, janganlah dinodai oleh sikap yang tidak dewasa. Apalagi sampai menggunakan alat negara untuk mensandera para kandidat. Menurut penulis, hal tersebut justru membuat demokrasi tidak sehat dan rakyat terintimidasi dari "hukum" yang diperalat.
Karena bila "pisau hukum" hanya tajam mengarah pada satu kandidat saja secara bawah sadar akan tumbuh rasa ketidakadilan. Dan ini akan berbuah kontraproduktif demokrasi di Banten.
Namun penulis percaya, hukum memiliki prinsip berkeadilan yang sama bagi semua warga negara. Tapi akan sangat merusak bila dijadikan alat sandera Politik bagi demokrasi di Banten.
Merdeka...!!!
إرسال تعليق