Pesantren dalam Janji Politik Sekolah dan Makan Siang Gratis
Oleh KH Tubagus Sehabudin Assa'idy adalah Mudir JATMAN Wustho Banten dan Pengasuh Pesantren Daarussa'dah Jatiuwung Kota Tangerang Banten
Bila secara matematis politik, janji politik baik yang diucapkan oleh Presiden Haji Prabowo Subianto maupun yang diucapkan oleh Gubernur Banten terpilih Andra Soni sangat membuat kita sebagai rakyat memiliki harapan. Pasalnya sederhananya, makansiang bergizi gratis buat anak-anak kita di sekolah dan anak-anak kita pun gratis biaya pendidikannya.
Menurut penulis, dua janji politik ini bila benar terealisasi dengan baik insyaallah Banten masa depan akan memiliki wajah baru yang lebih menjanjikan. Manusia baru Banten akan terlahir dan siap untuk menyongsong memasuki zaman teknologi yang semakin canggih. Zaman dimana kecanggihan AI bisa menggantikan peran manusia baik dalam dunia kerja atau bidang kehidupan lainnya.
Kita bisa membayangkan bagaimana posisi kita sebagai manusia dimana kecerdasan AI akan menjadi pemain utama dalam kehidupan manusia? Apakah kita masih bisa menjadi pengendali dan tuan atas kehidupan kita di atas bumi? Atau kita tinggal menunggu the end atas ketidakmampuan kita mengikuti perkembangan zaman yang semakin gacor sulit terkejar.
Bagi kalangan pesantren, patut juga kita bertanya bagaimana pesantren mensikapi perkembangan zaman yang kecepatannya melebihi kurikulum yang diajarkan di pesantren? Apakah lulusan pesantren mampu merespon dengan pro aktif atau malah "mati" tidak berdaya dalam persaingan hidup yang begitu keras.
Disinilah menurut penulis, pentingnya peran pemerintah dalam menjaga eksistensi pesantren dalam bentuk kebijakan yang berpihak kepada pesantren.
Penulis yakin, pesantren dengan khas pendidikan yang dilakoninya dan dengan kemandirian yang sudah teruji akan mampu beradaptasi dengan segala tantangan yang akan muncul.
Apalagi misalnya, kebijakan makan bergizi gratis dan biaya pendidikan gratis juga menyentuh kalangan pesantren hal tersebut akan sangat membantu dalam pengembangan pesantren.
Tidak dapat dipungkiri, tidak semua pesantren memiliki kemampuan yang sama besar baik secara murid dan dana. Hal ini bila tidak diopeni melalui kebijakan pemerintah pasti banyak pesantren ke depannya yang tidak lagi memiliki santri. Karena sudah dipastikan, pesantren kecil yang hanya mengandalkan kekuatan kyai atau pengasuh tidaklah cukup kuat untuk bisa mengembangkan pesantren yang lebih berkualitas dan siap merespon perkembangan zaman. Hal ini lambat Laun akan ditinggalkan oleh masyarakat sendiri karena beranggapan bahwa pesantren tidak mampu dijadikan bekal untuk masa depan.
Oleh sebab itu, melihat janji politik dari Presiden Haji Prabowo Subianto di masa kampanye dan Gubernur Banten terpilih Andra Soni harapan untuk pesantren bisa dijangkau oleh kebijakan tersebut merupakan kebutuhan yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gubernur Banten terpilih Andra Soni.
Posting Komentar