Gallery Seni Wastra Indonesia di Korea Selatan sebagai Pintu Masuk UMKM ke Pasar Global
ANEKAFAKTA.COM,Jakarta –
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia, berperan sebagai motor penggerak pertumbuhan dan penyerap tenaga kerja. Upaya untuk mendorong UMKM naik kelas menjadi sangat penting, agar mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Dalam konteks ini, produk-produk UMKM Indonesia mulai menunjukkan potensi yang luar biasa untuk bersaing di pasar global.
Saat ini, sektor UMKM, terutama yang bergerak di bidang fashion, sedang dalam tahap pengembangan yang pesat. Tema "WASTRA," yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia seperti Batik, Tenun NTT, Tenun Ulos, dan Songket, semakin banyak diproduksi dalam berbagai bentuk fashion, mulai dari baju, sepatu, hingga tas. Produk-produk ini tidak hanya menarik minat pasar domestik, tetapi juga mulai mencuri perhatian di kancah internasional.
Salah satu inisiatif yang menarik perhatian adalah pembukaan Gallery Seni Wastra Indonesia oleh Meisy Chang di Eobangdong, Gimhae, Busan, Korea Selatan. Galeri yang memiliki luas 350 m² dan desain interior modern ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan hasil karya desainer Indonesia kepada masyarakat Korea Selatan. Meisy Chang, seorang perempuan Indonesia yang menikah dengan pria asal Korea Selatan, berkomitmen untuk menjadikan galeri ini sebagai etalase budaya Indonesia yang kaya.
"Gallery Seni Wastra Indonesia di Korea Selatan menjual hasil karya desainer-desainer ternama Indonesia," ungkap Meisy Chang, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Wanita Perkawinan Campur Indonesia Korea (IKWA). Dengan menampilkan koleksi dari desainer-desainer terkemuka seperti Adinda Moeda, Li–Uli, Indah Darry, Nilla Baharudin, Rosemalina, Batikeun, Fenty Batik, Yashoky, Melia Batik, Neby Bags, Zante Bags, Glams Bags, Ticha Bags dan banyak lagi, galeri ini tidak hanya menawarkan produk fashion yang berkualitas tinggi, tetapi juga menciptakan ruang untuk budaya dan tradisi Indonesia.
Meskipun baru dibuka pada bulan Oktober 2024, Meisy optimis bahwa Gallery Seni Wastra Indonesia dapat menjadi kebanggaan bagi WNI di Korea Selatan serta berfungsi sebagai pintu masuk bagi UMKM Indonesia untuk memasuki pasar ekspor di bidang fashion. Galeri ini juga menyediakan berbagai jenis kebaya dan pakaian muslim untuk memenuhi kebutuhan pasar WNI yang tinggal di Korea Selatan.
Respon masyarakat Korea terhadap galeri ini sangat positif, dengan banyak pengunjung yang tertarik pada keunikan WASTRA dan hasil produksi desainer Indonesia yang menampilkan kesan mewah. "Sejauh ini, animo dari masyarakat Korea yang datang berkunjung ke galeri sangat positif dan mereka tertarik dengan keunikan WASTRA serta hasil produksi desainer Indonesia," jelas Meisy.
Meisy juga berharap agar galeri yang dibangun bersama para pelaku UMKM ini mendapatkan dukungan dari Kementerian UMKM, sehingga bisa semakin mengembangkan potensi produk Indonesia di pasar global. Dengan dukungan yang tepat, Gallery Seni Wastra Indonesia di Korea Selatan diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagaimana UMKM Indonesia dapat bertransformasi dan berkembang di luar negeri, sekaligus memperkuat identitas budaya bangsa di mata dunia.
Red/anekafakta.com
Posting Komentar