EVALUASI Partai Golkar & PDIP Kalah Telak Pada Pilkada Purwakarta Suatu Keharusan :




EVALUASI Partai Golkar & PDIP Kalah Telak Pada Pilkada Purwakarta Suatu Keharusan :


Purwakarta,Anekafakta.com


Kalau Calon Bupati juga Ketua DPD Partai Golkar Purwakarta kalah telak, apalagi Calon Wakil Bupatinya Kader yang di usung PDIP Purwakarta ; diduga 4 Anggota DPRD Kab.Pwk Fraksi PDIP Boikot dan jadi Pengkhianat, mendukung Paslon 01.





Begitu juga diduga 4 dan/atau lebih Anggota DPRD Kab.Purwakarta Fraksi Golkar & Struktural Partai di internal DPD/PK/Ranting memboikot dan jadi Pengkhianat mendukung paslon lain antara 01 dan 02. Kekalahan telak ini merusak marwah Harkat Martabat Partai Pengusung Paslon ARM - HBH, sementara terkonfirmasi PDIP berani mengambil sikap tindakan tegas memberikan sanksi Administrasi hingga PAW Anggota Fraksi PDIP yang tidak Fatsun melalui Ketua Korwil PDIP Toto Suripto Apakah Partai Golkar akan melakukan hal yang sama berani mengambil sikap tegas seperti PDIP ? 
Ade Arif Zulhakim Ketua Kord.Predidium Aliansi 7 Partai Non Parlemwn berkomentar atas kekalahan Telak P.Golkar & PDIP Pada Pilkada Purwakarta bahwa Nilai pengorbanan materi, waktu, tenaga masih dimaklumi tapi Harga diri, Harkat & Martabat Partai tidak dapat di hitung dan dinilai dengan angka2.
Pantas saja Kami Aliansi Presidium 7 Partai Politik non Parlemen tidak di akomondir sebagai partai pengusung diduga karena : 

1. Faktor Egosentris Partai Pengusung P.Golkar & PDIP, tidak adanya Kebersamaan, solidaritas dan sinkronisasi misi/visi Partai Koalisi atau gabungan partai untuk memenangkan paslon yg akan di usung.
2. Faktor konflik internal Partai Golkar dan PDIP terpecah beberapa kubu, karena ada ikatan emosional pimpinan partai yang fatsun kepada pimpinan masa lalu, termasuk beberapa para Pimpinan OPD Kedinasan, jelas tampak berpihak ke paslon 01.
3. Tidak dapat membaca Geopolitik, Demografi politik dengan membentuk Team Pemenangan yg dipaksakan terburu-buru, tidak membaca phisikologis politik ketika paslon di usung multi partai dan/atau banyaknya partai pengusung, tentunya trush politik pemilih atau konstituen cenderung memilih paslon yang mendapat dukungan partai lebih banyak, maka konsolidasi dan sosialisasi tentu akan lebih gencar bergerak bersama-sama mengerakan mesin partai koalisi atau gabungan partai koalisi partai pengusung, sebagai akibat mendeskreditkan, mengabaikan partai politik lain di presidium aliansi 7 partai yang dianggap kecil tidak berpengaruh.






Dari Evaluasi ini Kami Presidium Aliansi 7 Partai non Parlemen belajar banyak dan dapat mengambil hikmahnya Integritas Calon Pemimpin terhadap Partai politik dan konstituen adalah Refrensentatif, implementasi komitmen terhadap rakyat atau konstituen pemilih


Hari PM/Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama