Meiji BH Itok, Mendukung MADN dan DAD Keterlibatan Tokoh Dayak di Kabinet Prabowo




Meiji BH Itok, Mendukung MADN dan DAD Keterlibatan Tokoh Dayak di Kabinet Prabowo


Majelis Adat Dayak Nasional
(MADN) bersama Dewan Adat Dayak (DAD) se-
Indonesia dan sejumlah organisasi masyarakat
Dayak di Kalimantan menyatakan protes keras
terhadap susunan Kabinet Prabowo-Gibran.

Mereka menyoroti absennya keterwakilan tokoh
Dayak dalam struktur kabinet baru ini, meski
Kalimantan memiliki peran strategis sebagai lokasi
Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Jumat, 18
Oktober 2024, MADN menegaskan bahwa
perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan seharusnya
menjadi momen bagi masyarakat Dayak untuk
terlibat lebih signifikan dalam pemerintahan.


"Sebagai tuan rumah Ibu Kota, masyarakat Dayak
berharap lebih banyak peran dalam pembangunan
nasional," ujar Ketua Umum LBH MADN, Jelani Christo Jumat (28/10/2024)

Poin Penting Sikap MADN:

1. Pindahnya Ibu Kota: Pindahnya IKN ke Kalimantan
disebut sebagai peluang strategis untuk
memperkuat posisi masyarakat Dayak dalam
pemerintahan. Namun, susunan kabinet baru ini
dinilai tidak mencerminkan harapan tersebut.

2. Kontribusi Besar Kalimantan: Kalimantan selama ini
dikenal sebagai salah satu wilayah utama
penghasil pajak dan sumber daya alam bagi
Indonesia. Sayangnya, kontribusi besar ini belum
dibarengi dengan representasi yang memadai
bagi tokoh Dayak di tingkat kabinet.

3. Potensi Luar Biasa: MADN menekankan bahwa
masyarakat Dayak memiliki banyak putra-putri
terbaik yang kompeten, berdedikasi, dan
berintegritas. Mereka dinilai layak untuk
berkontribusi dalam pemerintahan di posisi
strategis.

4. Dukungan kuat di Pemilu: Pada pemilu 2024,
masyarakat Kalimantan memberikan dukungan
signifikan dengan 60% suara untuk pasangan
Prabowo-Gibran. Dukungan ini, menurut MADN,
seharusnya diimbangi dengan representasi yang
adil dalam kabinet.

5. Minimnya Representasi Tokoh Dayak: Sejak 

Usulan Tokoh Dayak untuk Kabinet:
MADN juga mengajukan lima nama putra-putri
Dayak yang dianggap layak untuk menduduki posisi
menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. Beberapa nama
yang diusulkan adalah:
1. Drs. Marthin Billa, MM
2. H. Rahmat Nasution Hamka, SH., M.Si
3. H. Syaharie Jaang, SH, M.Si, MH
4. Tamunan Kiting, SE., MM, CPM., CTM
5. Katherine Angela Oendoen, SE

MADN berharap pemerintah mempertimbangkan
usulan ini untuk menciptakan keseimbangan dan
keadilan bagi masyarakat Dayak yang selama ini
telah berkontribusi besar bagi negara.

"Kami mengharapkan tanggapan positif dari
pemerintah atas permintaan ini," tutup Jelani
Christo.

Pernyataan sikap ini menegaskan pentingnya
representasi yang adil bagi semua elemen bangsa,
terutama bagi masyarakat Dayak yang kini
memegang peran penting sebagai tuan rumah Ibu
Kota Negara.


Senada dengan keinginan MADN  Dan DAD, Ketua Ormas Peradab- KT. Meiji BH Itok , juga meminta Kepada Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto agar jangan Memandang sebelah mata terhadap masyarakat Kalimantan,hal ini disampaikan melalui pesan singkat  WhatsApp Up kepada Anekafakta.com.

Lebih lanjut Meiji menegaskan,  kira nya didalam kabinet Bapak Prabowo, di haruskan Ada keterwakilan Masyarakat Kalimantan Untuk mendapat kan Posisi Mentri dalam Kabinet mendatang, hal ini penting mengingat masyarakat Kalimantan sangat mendukung kebijakan yang akan dilakukan oleh Presiden Mendatang guna menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang

Ketua Ormas RERADAB- KT juga mengingatkan suara yang di peroleh oleh Pak Prabowo mencapai 60% itu salah satu Bukti Kecintaan Masyarakat Kalimantan notaben nya Suku Dayak kepada Presiden Terpilih, Akan Tetapi sebalik nya Orang Dayak hanya Di pandang sebelah mata Saja oleh presiden Terpilih, Kami selaku Orang Dayak sangat  kecewa, apabila Tidak Ada sema sekali  keterlibatan  putra Putri Dayak Dalam Kabinet Mentri Di Era Pak Prabowo pungkas Meiji.


(D.Wahyudi)







Ket Foto:

Meiji BH Itok  Ketua Ormas PERADAB -KT 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama