Di Masa Remaja, Nabi Muhammad SAW Pun Berorganisasi 



Di Masa Remaja, Nabi Muhammad SAW Pun Berorganisasi 



_Oleh Haji Raden Andre, Ketua Komite Sekolah SMAN 12 Jakarta Timur_

Nabi Muhammad ketika masa remaja pun berorganisasi seperti kita saat ini. Beliau menjadi pemimpin di organisasi yang bernama Hilful Fudul. Organisasi Hilful Fudul didirikan untuk melindungi segenap warga Mekkah dari serangan fihak luar. Sehingga warga Mekkah merasakan keamanan dalam menjalankan aktivitasnya di Mekkah.






Dalam organisasi tersebut kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sudah terlihat menonjol, terlihat betapa besar kasih sayang beliau terhadap sesama. Sehingga menimbulkan kepercayaan warga Mekkah kepada beliau. 

Sikap beliau yang terbukti tidak pernah berkhianat, selalu berkasih sayang, dan menjaga Izzah diri yang luar biasa, di masa itu pula beliau mendapatkan gelar Al Amin dai warga Mekkah. Gelar Al Amin disematkan kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau mampu mendamaikan antar suku di Mekkah yang ingin berebut siapa yang paling berhak menempatkan Hajar Aswad kepada tempatnya semula.

Ketika itu, tidak ada kata sepakat siapa yang paling berhak menempatkan batu Hajar Aswad pada posisinya semula, disaat buntu tersebut, mereka para pimpinan suku bersepakat agar masalah ini diserahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dipercaya mampu menyelesaikan kebuntuan ini.

Nabi Muhammad SAW dengan kepemimpinan beliau yang luwes dan welas asih serta mengayomi semua suku dengan perlakuan yang sama maka keputusan Nabi Muhammad SAW diterima semua pihak.

Uniknya, Nabi Muhammad SAW melibatkan semua pihak untuk sama-sama mengangkat batu Hajar Aswad dengan membentangkan kain dan batu Hajar Aswad ditempatkan ditengah-tengahnya. 

Dengan sikap mengayomi kepada semua pihak serta perlakuan yang sama maka perseteruan akhirnya bisa diakhiri dan damai serta merasa puas dengan keputusan Nabi Muhammad SAW. Akhirnya semua pihak merasa menang. Tidak ada yang merasa dirugikan.

Tentu saja, jiwa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW tidak ujug-ujug ada, bisa serta mampu menjadi pemimpin yang dipercaya semua pihak. Sebagai manusia biasa Nabi Muhammad SAW pun menempa jiwa kepemimpinan beliau sejak kecil sebagai pengembala kambing, menjadi kepala khafilah dagang Siti Khadijah dan mendirikan sekaligus menjadi pemimpin organisasi Hilful Fudul yang turut menempa beliau menjadi sosok pemimpin sebelum masa kenabian.

Sebagai umat beliau, kita perlu belajar dan mentauladani beliau agar sosok Nabi Muhammad SAW bisa benar-benar hadir dalam jiwa kita. Hal yang sederhana yang patut kita tauladani adalah kita harus menempa jiwa kepemimpinan kita agar bisa bermanfaat bagi banyak manusia di jalan. Dan bagi anak-anak kita harus kita dorong agar bisa bergabung di organisasi yang mampu menghidupkan ruh perjuangan yang ada dalam jiwanya. Amin.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama